Mensos siap bantu nenek Rokayah pemakan rumput
4 Maret 2017 19:43 WIB
ilustrasi: Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa (tengah) mengunjungi Warga Negara Indonesia (WNI) yang dideportasi di RPSA Bambu Apus, Cipayung, Jakarta Timur, Senin (6/2/2017). Mensos bertemu dengan 75 WNI yang dideportasi karena diduga bergabung dengan ISIS. (ANTARAFOTO/Yulius Satria Wijaya)
Bandung (ANTARA News) - Menteri Sosial Republik Indonesia Khofifah Indar Parawansa menyatakan siap membantu nenek Rokayah warga miskin di Kabupaten Jember, Jawa Timur, yang dikabarkan memakan rumput.
"Beliau sudah sebatang kara dan sudah diajak ke Panti Lansia (lanjut usia), sudah itu," kata Khofifah usai penyerahan bantuan sosial di Rumah Perlindungan Sosial Tresna Wedha, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Sabtu.
Ia menuturkan, pemerintah telah berupaya menanggulangi persoalan kemiskinan termasuk seorang nenek yang tinggal sendirian di sebuah rumah di Kabupaten Jember tersebut.
Perempuan lanjut usia itu, kata dia, sebetulnya memiliki Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) yang diluncurkan Kementerian Sosial untuk menanggulangi warga tidak mampu.
"Sebetulnya beliau punya KKS, harusnuya beliau punya rastra (beras sejahtera), saya khawatir harga tebus rastra belum bisa dibayar," katanya.
Ia mengatakan, pemerintah telah siap menampung seorang nenek tersebut untuk tinggal di Panti Lansia sehingga kebutuhan hidupnya diperhatikan.
Jika tetap ingin tinggal di rumahnya itu, kata dia, pemerintah juga akan membantunya memperbaiki rumahnya agar nyaman dan layak huni.
Namun bantuan perbaikan dari dana APBN itu, kata dia, dapat dilakukan apabila pemilik lahan rumah tersebut mengizinkannya.
"Kalau memang nenek tetap di situ, boleh gak ini (lantainya) di semen, karena salah kita kalau menggunakan APBN di lahan yang bukan miliknya," katanya.
Ia berharap, penanggulangan kemiskinan dapat dilakukan secara bersama-sama oleh seluruh masyarakat yang mampu secara ekonomi.
Menurut dia, kemiskinan dapat diatasi apabila menjalankan konsep satu orang yang mampu membantu satu orang tidak mampu di lingkungan sekitarnya.
"Satu orang membantu satu orang, menoleh ke kanan ke kiri apakah sudah dalam keadaan hidup layak, kalau belum ayo kita bersama-sama," katanya.
(KR-FPM/I007)
"Beliau sudah sebatang kara dan sudah diajak ke Panti Lansia (lanjut usia), sudah itu," kata Khofifah usai penyerahan bantuan sosial di Rumah Perlindungan Sosial Tresna Wedha, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Sabtu.
Ia menuturkan, pemerintah telah berupaya menanggulangi persoalan kemiskinan termasuk seorang nenek yang tinggal sendirian di sebuah rumah di Kabupaten Jember tersebut.
Perempuan lanjut usia itu, kata dia, sebetulnya memiliki Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) yang diluncurkan Kementerian Sosial untuk menanggulangi warga tidak mampu.
"Sebetulnya beliau punya KKS, harusnuya beliau punya rastra (beras sejahtera), saya khawatir harga tebus rastra belum bisa dibayar," katanya.
Ia mengatakan, pemerintah telah siap menampung seorang nenek tersebut untuk tinggal di Panti Lansia sehingga kebutuhan hidupnya diperhatikan.
Jika tetap ingin tinggal di rumahnya itu, kata dia, pemerintah juga akan membantunya memperbaiki rumahnya agar nyaman dan layak huni.
Namun bantuan perbaikan dari dana APBN itu, kata dia, dapat dilakukan apabila pemilik lahan rumah tersebut mengizinkannya.
"Kalau memang nenek tetap di situ, boleh gak ini (lantainya) di semen, karena salah kita kalau menggunakan APBN di lahan yang bukan miliknya," katanya.
Ia berharap, penanggulangan kemiskinan dapat dilakukan secara bersama-sama oleh seluruh masyarakat yang mampu secara ekonomi.
Menurut dia, kemiskinan dapat diatasi apabila menjalankan konsep satu orang yang mampu membantu satu orang tidak mampu di lingkungan sekitarnya.
"Satu orang membantu satu orang, menoleh ke kanan ke kiri apakah sudah dalam keadaan hidup layak, kalau belum ayo kita bersama-sama," katanya.
(KR-FPM/I007)
Pewarta: Feri Purnama
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017
Tags: