Jakarta (ANTARA News) - Putri Presiden RI keempat Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Yenny Wahid mempunyai kesan tersendiri setelah dua kali pertemuannya dengan Raja Arab Saudi ketujuh Salman bin Abdulaziz al-Saud.

"Dalam dua kali pertemuan yang saya hadiri, Raja Salman menyatakan apresiasinya atas budaya toleransi beragama yang ada di Indonesia," kata Yenny Wahid melalui keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu.

Yenny sempat menghadiri pertemuan antara Raja Salman dengan Presiden RI Joko Widodo di Istana Negara, Kamis (2/3). Dia juga hadir dalam pertemuan terbatas di Hotel Raffles Jakarta, Jumat (3/3).

Yenny diundang sebagai salah satu elemen tokoh agama dari The Wahid Institute.

Lebih jauh dalam kehadirannya di dua pertemuan dengan Raja Salman di Jakarta, Yenny mengaku sempat diperkenalkan kepada Raja Salman sebagai putri Gus Dur.

"Beliau tersenyum dan langsung menjabat tangan saya. Beberapa pangeran juga langsung menyambut dengan hangat ketika diberitahu. Waktu itu saya memperkenalkan diri bukan sebagai Yenny Wahid, namun pakai nama asli saya yang kebetulan nama Arab yaitu Zannuba Wahid," kata Yenny.

Yenny juga mengatakan, Raja Salman memuji pencapaian stabilitas politik di Tanah Air berkat faktor kerukunan umat beragama yang dipraktikkan di Indonesia.

(Baca: Raja Salman puji kerukunan antarumat beragama Indonesia)Raja Salman juga menegaskan pentingnya dialog antarumat beragama. Yenny menekankan di Arab Saudi dialog antarumat beragama menjadi sebuah kebijakan pemerintah.

"Beliau mencontohkan adanya Abdul Aziz Center di Wina sebagai fasilitas yang sengaja didirikan untuk tujuan dialog antarumat beragama," kata Direktur The Wahid Institute itu.

Yenny mengatakan saat ini ada perhatian yang begitu besar dari Arab Saudi terhadap Indonesia. Hal itu menunjukkan makin meningkatnya peran strategis Indonesia dalam kancah global.