Indonesia-Australia Patroli Bersama di Laut
4 Mei 2007 18:16 WIB
Denpasar (ANTARA News) - Menteri Kelautan dan Perikanan, Freddy Numberi, mengatakan bahwa Indonesia dan Australia berharap untuk bisa melakukan patroli bersama guna menjaga perairan laut ke dua negara bertetangga.
"Patroli bersama itu dinilai sangat penting dan mendesak dengan harapan bisa direalisasi di masa mendatang," kata Freddy Numberi ketika bersama Menteri Perikanan, Kehutanan dan Konservasi Australia, Eric Abetz, memberikan keterangan pers di Kabupaten Tuban, Bali, Jumat.
Di sela-sela kesibukan mengikuti "Regional Ministerial Meeting (RMM) on Promoting Responsible Fishing Practices in the Region" yang melibatkan utusan sepuluh negara, Freddy Numberi menambahkan, kerjasama Indonesia-Australia selama ini sudah terjalin baik.
Ia mengatakan, ketika melakukan pengejaran terhadap kapal dari Cina yang melakukan pencurian ikan di perairan Indonesia beberapa waktu lalu banyak mendapat informasi dari Australia.
"Melalui kerjasama kedua negara Indonesia-Australia diharapkan mampu memberikan manfaat dalam menyelesaikan masalah di kedua belah pihak," tambahnya.
Ia juga menjelaskan, Australia dalam pertemuan di Bali juga memberikan kuota terhadap matadangan ikan tuna Indonesia sebanyak 250 ton untuk memasuki pasaran di negeri Kangguru.
"Kesempatan baik itu harus dapat dimanfaatkan Indonesia untuk memenuhi kuota sesuai standar mutu," harap Menteri.
Pemerintah Indonesia yang diwakili Menteri Kelautan dan Perikanan, sedangkan pihak pemerintah Australia diwakili Menteri Perikanan, Kehutanan dan Konservasi, Eric Abetz. Mereka mengadakan pertemuan bilateral untuk memperkuat kerjasama kedua negara di sektor kelautan dan perikanan.
Kedua negara juga membahas beberapa isu penting antara lain pemberantasan kasus-kasus pencurian ikan (illegal fishing).
Menteri Eric Abetz menjelaskan, kasus pencurian ikan di perairan Australia sejak 2006 mengalami penurunan secara signifikan. Isu lain yang dibahas menyangkut partisipasi dalam Organisasi Manajemen Perikanan Regional (RFMO-Regional Fisheries Management Organisation).
Sementara itu, Freddy Numberi menambahkan bahwa Indonesia telah mengajukan usulan menjadi anggota penuh dari Indian Ocean Tuna Commission (IOTC).
Ke dua pihak menyatakan rasa puas terhadap kemajuan yang dicapai dalam sektor kelautan dan perikanan bilateral. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007
Tags: