Banjir landa Limapuluh Kota, Sumbar
3 Maret 2017 10:23 WIB
Banjir Pekanbaru Sejumlah kendaraan bermotor menerobos genangan air yang membanjiri ruas jalan Sudirman, Pekanbaru, Riau, Selasa (28/2/2017). (ANTARA /Rony Muharrman)
Sarilamak, Sumbar, (ANTARA News) - Banjir melanda Nagari (desa adat) Pangkalan, Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat (Sumbar) pada Jumat dini hari akibat hujan deras menguyur daerah tersebut.
"Air mulai naik ke pemukiman warga sejak pukul 03.00 WIB tadi," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Limapuluh Kota, Nasriyanto, saat dihubungi dari Payakumbuh, Jumat
Ia mengatakan pihaknya belum mendapatkan data pasti berapa ketinggian air. Namun banjir tersebut kondisinya hampir sama dengan kejadian serupa pada awal Februari tahun kemarin.
Kondisi tersebut membuat akses Sumbar dan Riau terputus karena kendaraan tidak dapat melawati genangan air.
Akibatnya terjadi antrean panjang kendaran dari kedua arah, baik dari arah Riau maupun dari Payakumbuh.
Sementara berapa jumlah rumah yang terendam banjir belum dapat diketahui, karena pihaknya bersama Camat Pangkalan Koto Baru masih melakukan pendataan akibat bencana tersebut.
Ia mengatakan saat ini hujan tidak terlalu deras di Nagari Pangkalan, namun di Nagari Maek Kecamatan Bukit Barisan yang menjadi hulu Sungai Batang Maek hujan masih deras.
"Maek hujan masih deras, lambat banjir ini akan surut. Jika hujan makin lama bisa luapan air makin tinggi," kata dia.
Nasriyanto menambahkan selain banjir, curah hujan yang tinggi juga menyebabkan longsor di ruas jalan Sumbar-Riau, tepatnya di Nagari Koto Alam Kecamatan Pangkalan Koto Baru.
Pihaknya mengimbau masyarakat untuk segera mengungsi jika tempat tinggalnya terendam banjir sehingga dapat meminimalisir dampak bencana.
"Air mulai naik ke pemukiman warga sejak pukul 03.00 WIB tadi," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Limapuluh Kota, Nasriyanto, saat dihubungi dari Payakumbuh, Jumat
Ia mengatakan pihaknya belum mendapatkan data pasti berapa ketinggian air. Namun banjir tersebut kondisinya hampir sama dengan kejadian serupa pada awal Februari tahun kemarin.
Kondisi tersebut membuat akses Sumbar dan Riau terputus karena kendaraan tidak dapat melawati genangan air.
Akibatnya terjadi antrean panjang kendaran dari kedua arah, baik dari arah Riau maupun dari Payakumbuh.
Sementara berapa jumlah rumah yang terendam banjir belum dapat diketahui, karena pihaknya bersama Camat Pangkalan Koto Baru masih melakukan pendataan akibat bencana tersebut.
Ia mengatakan saat ini hujan tidak terlalu deras di Nagari Pangkalan, namun di Nagari Maek Kecamatan Bukit Barisan yang menjadi hulu Sungai Batang Maek hujan masih deras.
"Maek hujan masih deras, lambat banjir ini akan surut. Jika hujan makin lama bisa luapan air makin tinggi," kata dia.
Nasriyanto menambahkan selain banjir, curah hujan yang tinggi juga menyebabkan longsor di ruas jalan Sumbar-Riau, tepatnya di Nagari Koto Alam Kecamatan Pangkalan Koto Baru.
Pihaknya mengimbau masyarakat untuk segera mengungsi jika tempat tinggalnya terendam banjir sehingga dapat meminimalisir dampak bencana.
Pewarta: Miko Elfisha
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2017
Tags: