Raja Salman akan berpidato di DPR
2 Maret 2017 09:17 WIB
Ketua DPR Setya Novanto (keempat kiri) dan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al-Saud (ketiga kiri) melambaikan tangan ketika tiba di Ruang Rapat Paripurna I di Gedung Parlemen, Jakarta, Kamis (2/3/2017). Pada hari kedua kunjungan kenegaraannya ke Indonesia, Raja Salman mengunjungi DPR, Masjid Istiqlal dan melakukan pertemuan dengan tokoh agama di Istana Merdeka, Jakarta. (ANTARA /Widodo S. Jusuf )
Jakarta (ANTARA News) - Raja Arab Saudi, Salman Bin Abdul Aziz Al Saud, dijadwalkan akan berpidato di depan sidang paripurna DPR, di Gedung Parlemen, Jakarta, siang ini.
Dalam jadwal sementara yang dikeluarkan Sekretaris Jenderal DPR, di Jakarta, Kamis, Raja Salman dijadwalkan tiba pada pukul 13.00 WIB dan menyampaikan pidato selama 10 menit sebelum mengakhiri kunjungannya pada pukul 13.30 WIB.
Sesaat setelah tiba di Gedung Parlemen, Raja Salman didampingi Ketua DPR, Setya Novanto, akan menandatangani piagam kedatangan dan kemudian menuju Gedung Paripurna DPR. Novanto akan menyampaikan pidato sambutan sebelumnya.
Ketua MPR, ketua DPD, dan semua wakil ketuanya juga akan hadir, sebagaimana anggota Kabinet Kerja II.
Kerajaan Arab Saudi memiliki keunikan dalam pewarisan tahta kerajaan. Jika suksesi kepemimpinan kerajaan-kerajaan lain berlangsung dari ayah ke anak dan seterusnya, maka di Kerajaan Arab Saudi hal itu berlangsung dari saudara raja ke saudaranya yang lain dari ibu yang berbeda.
Dinasti yang kini berkuasa di Kerajaan Arab Saudi adalah Dinasti Ibnu Saud, yang memulai kekuasaannya pada 1932 dengan Raja Abdulaziz (26 November 1876 - 9November 1953) sebagai raja pertama. Dia adalah anak sulung dari Abdul Rahman bin Faisal, di mana sang ayah ini penguasa terakhir Emirat Nedj di Riyadh.
Mereka dikenal sebagai warga Rumah Saud (House of Saud), yang menguasai Arab (belum memakai kata Saudi sebagai nama resmi kerajaan) bagian tengah selama 130 tahun sebelum mereka ditundukkan rival utamanya, keluarga Rashidi, pada 1890.
Akhirnya mereka bisa merebut lagi dominasi kekuasaan mereka pada 1902. Adalah Abdulaziz bin Abdul Rahman yang memimpin itu semua, sampai dia naik tahta pada 22 September 1932.
Raja Salman (lahir pada 31 Desember 1935, naik tahta pada 23 Januari 2015) menggantikan abang tirinya, Raja Abdullah, yang berkuasa sejak 1 Januari 2005-23 Januari 2015, saat dia wafat dan dimakamkan.
Dalam jadwal sementara yang dikeluarkan Sekretaris Jenderal DPR, di Jakarta, Kamis, Raja Salman dijadwalkan tiba pada pukul 13.00 WIB dan menyampaikan pidato selama 10 menit sebelum mengakhiri kunjungannya pada pukul 13.30 WIB.
Sesaat setelah tiba di Gedung Parlemen, Raja Salman didampingi Ketua DPR, Setya Novanto, akan menandatangani piagam kedatangan dan kemudian menuju Gedung Paripurna DPR. Novanto akan menyampaikan pidato sambutan sebelumnya.
Ketua MPR, ketua DPD, dan semua wakil ketuanya juga akan hadir, sebagaimana anggota Kabinet Kerja II.
Kerajaan Arab Saudi memiliki keunikan dalam pewarisan tahta kerajaan. Jika suksesi kepemimpinan kerajaan-kerajaan lain berlangsung dari ayah ke anak dan seterusnya, maka di Kerajaan Arab Saudi hal itu berlangsung dari saudara raja ke saudaranya yang lain dari ibu yang berbeda.
Dinasti yang kini berkuasa di Kerajaan Arab Saudi adalah Dinasti Ibnu Saud, yang memulai kekuasaannya pada 1932 dengan Raja Abdulaziz (26 November 1876 - 9November 1953) sebagai raja pertama. Dia adalah anak sulung dari Abdul Rahman bin Faisal, di mana sang ayah ini penguasa terakhir Emirat Nedj di Riyadh.
Mereka dikenal sebagai warga Rumah Saud (House of Saud), yang menguasai Arab (belum memakai kata Saudi sebagai nama resmi kerajaan) bagian tengah selama 130 tahun sebelum mereka ditundukkan rival utamanya, keluarga Rashidi, pada 1890.
Akhirnya mereka bisa merebut lagi dominasi kekuasaan mereka pada 1902. Adalah Abdulaziz bin Abdul Rahman yang memimpin itu semua, sampai dia naik tahta pada 22 September 1932.
Raja Salman (lahir pada 31 Desember 1935, naik tahta pada 23 Januari 2015) menggantikan abang tirinya, Raja Abdullah, yang berkuasa sejak 1 Januari 2005-23 Januari 2015, saat dia wafat dan dimakamkan.
Pewarta: Panca Wibowo
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2017
Tags: