New York (ANTARA News) - Kurs dolar Amerika Serikat berakhir lebih rendah terhadap sebagian besar mata uang utama pada Selasa (Rabu pagi WIB), karena investor mencerna data ekonomi Amerika Serikat yang baru dirilis.
Produk Domestik Bruto (PDB) riil Amerika Serikat meningkat pada tingkat tahunan sebesar 1,9 persen di kuartal keempat 2016, gagal memenuhi konsensus pasar naik 2,1 persen, menurut estimasi kedua yang dirilis oleh Departemen Perdagangan. Pada kuartal ketiga, PDB riil meningkat 3,5 persen.
PDB riil meningkat 1,6 persen pada 2016, tidak berubah dari perkiraan pertama sebulan lalu.
Dalam laporan terpisah, Departemen mengumumkan bahwa defisit perdagangan internasional mencapai 69,2 miliar dolar AS pada Januari, naik dari 64,4 miliar dolar AS pada Desember.
Sementara itu, Indeks Kepercayaan Konsumen Conference Board datang di 114,8 pada Februari, naik dari 111,6 pada Januari.
Investor juga sedang menunggu pidato pertama Presiden AS Donald Trump kepada Kongres yang dijadwalkan Selasa malam. Diharapkan Trump akan mengungkapkan beberapa elemen dari rencananya untuk memotong pajak.
Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, turun 0,10 persen menjadi 101,030 pada akhir perdagangan.
Pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi 1,0604 dolar Amerika Serikat dari 1,0582 dolar Amerika Serikat di sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi 1,2413 dolar Amerika Serikat dari 1,2434 dolar AS di sesi sebelumnya. Dolar Australia naik menjadi 0,7674 dolar AS dari 0,7671 dolar Amerika Serikat.
Dolar AS dibeli 112,02 yen Jepang, lebih rendah dari 112,83 yen di sesi sebelumnya. Dolar Amerika Serikat turun menjadi 1,0036 franc Swiss dari 1,0098 franc Swiss, dan naik tipis menjadi 1,3273 dolar Kanada dari 1,3158 dolar Kanada.
Dolar Amerika Serikat melemah di tengah data ekonomi
1 Maret 2017 07:09 WIB
Salah satu pusat penukaran mata uang (money changer). (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2017
Tags: