Bogor (ANTARA News) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor, Jawa Barat, kembali melaporkan terjadinya bencana alam yang terjadi setelah hujan turun di wilayah itu, Selasa.

Peristiwa pertama angin ribut atau puting beliung terjadi di RT 04/RW 03 Kelurahan Sukaresmi, Kecamatan Tanah Sareal. Kawasan ini masih satu kelurahan dengan kejadian banjir yang menewaskan dua orang, Selasa.

"Ada dua rumah warga yang terdampak oleh angin kencang, pemiliknya bernama Imah dihuni enam jiwa dan Aduh dihuni tujuh jiwa," kata Petugas BPBD Kota Bogor, Djaya Thoha.

Angin kencang menyebabkan sejumlah pohon di dekat rumah warga bertumbangan. Serumpun bambu berukuran besar, tumbang terangkut sampai akarnya, lalu pohon berkayu keras tumbang menutupi jalan setapak.

"Tidak ada korban jiwa, rumah warga hanya mengakami rusak ringat akibat pohon tumbang tertiup angin," katanya.

Peristiwa bencana lainnya terjadi di wilayah Cimanggu, jalan setapak atau trotoar di depan Balitro Cimanggu amblas hingga satu meter. Jalan amblas tersebut juga mengikis bibir trotoar hampir setengah meter.

Panjang bahu jalan atau trotoar yang amblas diperkirakan lebih lima meter. Peristiwa diduga karena kurangnya daya dukung lahan, akibat hujan yang terus mengguyur kawasan Bogor.

Sebelumnya, pukul 15.00 WIB wilayah Kota Bogor dilanda hujan sedang hingga lebat disertai petir dan kilat, serta angin kencang. Durasi hujan turun selama satu jam setengah.

Sehari kemarin, terjadi 34 lokasi kejadian bencana alam di Kota Bogor, peristiwa didominasi longsor, banjir dan kebakaran. Tiga warga meninggal dunia, satu karena tertimbun longsor dan dua orang lainnya terseret banjir akibat luapan selokan dari anak Kali Cipakancilan.