Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah di pasar uang spot antarbank Jakarta pada Selasa ditutup menguat 16 poin menjadi Rp13.325 per dolar AS, setelah pada hari sebelumnya berada pada posisi Rp13.341 per dolar AS.
Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan bahwa dolar AS melemah terhadap sejumlah mata uang di kawasan Asia, termasuk rupiah menjelang pidato presiden AS Donald Trump dan rilis produk domestik bruto (PDB) AS kuartal empat 2016.
"Dibalik penantian pidato itu, pasar masih meragukan kejelasan detail kebijakan Trump sehingga investor memilih keluar dari aset berdenominasi dolar AS untuk sementara waktu seraya mencerna isi kebijakannya," katanya.
Menurut dia, investor cenderung keluar dari aset berdenominasi dolar AS dan memilih mata uang negara-negara berkembang dan aset lainnya seperti logam mulia.
Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada menambahkan bahwa proyeksi positif dari kondisi makro ekonomi Indonesia relatif cukup kuat dalam menjaga fluktuasi mata uang rupiah sehingga dapat bertahan di area positif.
"Ruang rupiah menguat masih terbuka meski meski terbatas di tengah sentimen dari kebijakan Presiden AS Donald Trump," katanya.
Sementara itu, dalam kurs tengah Bank Indonesia (BI), rupiah bergerak melemah menjadi Rp13.347 per dolar AS dibandingkan Senin (27/2) Rp13.339.
Rupiah menguat disokong sentimen penantian pidato Trump
28 Februari 2017 18:43 WIB
Mata uang rupiah. (ANTARA /Moch Asim)
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017
Tags: