Jakarta (ANTARA News) - Pengamat politik Karyono Wibowo menilai usulan hak angket terhadap isu penonaktifan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok Gate) berpotensi layu sebelum berkembang.
"Menurut saya Ahok Gate bisa layu sebelum berkembang jika melihat peta kekuatan politik di parlemen dan publik," kata Karyono dalam diskusi publik gerakan mahasiswa lintas kampus bertajuk "Menjawab Realitas Pansus Ahok Gate" di Jakarta, Selasa.
Karyono mengatakan empat partai pendukung hak angket Ahok di parlemen hanya memiliki total 38,75 persen kursi, sedangkan partai yang menolak total 61,25 persen kursi.
Dia menekankan meskipun dalam politik tidak mengenal perhitungan matematis namun peta kekuatan itu dapat menyebabkan isu hak angket kandas.
Sementara itu di sisi lain dukungan publik terhadap pengusulan hak angket dinilai juga tidak masif. Hal itu lantaran mayoritas publik menilai pengusulan hak angket Ahok tidak memiliki urgensi.
"Publik menilai Ahok Gate masih jauh urgensinya dibandingkan kasus Century misalnya," jelas dia.
Karyono melihat, hak angket Ahok kemungkinan memiliki target ganda yang jika kandas pun, masih berharap pada polemik yang sudah berkembang di tengah publik bahwa terbangun perspektif negatif terhadap Ahok.
Pengamat yakin "Ahok Gate" akan layu sebelum berkembang
28 Februari 2017 16:11 WIB
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)
Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2017
Tags: