Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antar bank di Jakarta pada Senin sore bergerak menguat sebesar sembilan poin menjadi Rp13.334, dibandingkan sebelumnya di posisi Rp13.343 per dolar AS.

Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada di Jakarta, Senin mengatakan bahwa penguatan rupiah terbantu sentimen positif dari langkah pemerintah yang menargetkan realisasi penanaman modal di dalam negeri agar mampu menopang pertumbuhan ekonomi tahun 2017 ini dan diharapkan separuh investasi berasal dari kontribusi sektor industri.

"Pernyataan Presiden RI Joko Widodo yang mengingatkan pemerintah pusat dan daerah untuk melakukan integrasi dan koordinasi guna mewujudkan kecepatan dan efisiensi pelayanan investasi di tengah persaingan dengan negara lain menjaga fluktuasi rupiah," katanya.

Ia menambahkan bahwa sentimen dari Bank Dunia yang menempatkan Indonesia di peringkat 91 dunia dalam kemudahan berbisnis atau naik 15 peringkat dibandingkan pencapaian tahun lalu yang berada di posisi 106 turut direspon positif pelaku pasar.

"Kondisi itu memberikan dampak positif pada rupiah sehingga mampu bergerak di area positif terhadap dolar AS," katanya.

Ia mengatakan bahwa dolar AS masih dibayangi oleh kenaikan klaim pengangguran, serta penjualan rumah baru pada Januari 2017 yang bertumbuh di bawah ekspektasi.

Sementara itu, Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan bahwa mata uang rupiah menguat namun cenderung terbatas di tengah penantian investor terhadap pidato Presiden AS Donald Trump di depan Kongres yang diperkirakan merinci sejumlah kebijakan mengenai belanja infrastruktur dan pajak.

"Di tengah penantian itu dolar AS masih tertekan, namun fluktuasi dolar AS secara perlahan menunjukkan tanda mulai menguat," katanya.

Sementara itu, dalam kurs tengah Bank Indonesia (BI) pada Senin ini mencatat nilai tukar rupiah bergerak melemah menjadi Rp13.339 dibandingkan Jumat (24/2) Rp13.336.