Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden M Jusuf Kalla menegaskan pemerintah akan fokus melakukan peremajaan kebun kakao untuk mengejar target produksi nomer kedua terbesar di dunia.

"Kita saat ini masih nomer tiga besar produksi kakao dunia, kita ingin tingkatnya agar menjadi nomer dua," kata Wakil Presiden M Jusuf Kalla seusai rapat badan kerjasama pembangunan regional Sulawesi di Makasar Sulawesi Selatan, Senin.

Rapat diikuti oleh seluruh gubernur se-Sulawesi dan fokus membicarakan peremajaan kebun kakao sekaligus industri pendukungnya.

Lebih lanjut Wapres menjelaskan bahwa saat ini 60 persen produksi kakao Indonesia dihasilkan oleh empat propinsi di Sulawesi.

"Satu-satunya cara meningkatkan produksi harus ada peremajaan, karena dihasilkan oleh tanaman rakyat. Maka perlu disiapkan skema pembiayaan bagi pengadaan bibit dan pendukung lainnya," kata Wapres.

Wapres menjelaskan pembiayaan untuk pengadaan bibit dibiayai oleh KUR dan juga menyiapkan peran industri. Dengan demikian diusahakan tidak banyak menggunakan dana dari APBN.

Wapres menjelaskan produksi kakao Indonesia saat ini baru 800 ribu ton pertahun dan ditargetkan dinaikan hingga dua kali lipat hingga mencapai 1,5 juta ton.

Wapres juga menjelaskan saat ini akibat perkembangan industri di Indonesia justru mengalami kekurangan pasokan kakao.

Menurut Wapres jika Indonesia mampu menaikkan produksi hingga 1,5 juta ton pertahun maka Indonesia akan menduduki posisi nomer dua di dunia.