Bekasi (ANTARA News) - Warga Perumahan Pondok Mitra Lestari, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi, Jawa Barat, menagih janji politik Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi untuk membangun kolam retensi di wilayahnya.

"Pak Rahmat Effendi sempat berjanji kepada warga kami pada Pilkada 2013, mau mengatasi banjir di lingkungan kami dengan membuat kolam retensi di RW13," kata Pengurus Paguyuban Warga Pondok Mitra Lestari, Zani, di Bekasi, Senin.

Menurut dia, janji politik tersebut telah tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Pemkot Bekasi dengan mata anggaran Rp26 miliar.

Namun selama masa kepemimpinan Rahmat Effendi dan Ahmad Syaikhu yang tersisa lebih kurang 1 tahun lagi, janji itu belum kunjung ditepati.

Menurut warga RT10 RW13 itu, kolam retensi sangat dibutuhkan perumahan yang berpopulasi sekitar 400 kepala keluarga itu untuk menanggulangi banjir.

"Banjir di kawasan kami rutin terjadi setiap musim hujan datang. Banjir terakhir terjadi pada Senin (27/2) yang merendam akses jalan di RW13 dengan ketinggian 30 sentimeter," katanya.

Ketua RT08 RW13 PML, Andre mengatakan kolam retensi di kawasan itu mutlak dibutuhkan untuk menghambat laju air memasuki rumah warga.

"Kalau ada kolam retensi, airnya bisa di parkir dulu di sana sebelum dipompa dibuang lagi ke kali," katanya.

Menurutnya, Pondok Mitra Lestari telah memiliki lahan yang ideal dijadikan sebagai kolam retensi di belakang Masjid Binaul Ummah RW13 seluas 2,5 hektare.

Lahan tersebut bersebelahan dengan tanggul Kali Bekasi yang ideal untuk menjadi sarana serapan air luapan.

"Tapi saya bingung, kenapa janji itu belum ditepati sampai sekarang, sementara tempat-tempat banjir lain di Kota Bekasi yang tidak separah kami sudah pada dibangun semua," katanya.

Andre juga mencatat, kebocoran tanggul di kawasan itu lebih dari sepuluh titik, yang tersebar di RT14, RT2, RT3, RT8, dan RT10.

"Banjir pada malam tadi sumbernya dari kebocoran tanggul, sebab Tinggi Muka Air (TMA) Kali Bekasi mencapai 600 sentimeter sudah mulai masuk ke lingkungan warga," katanya.