Jayapura (ANTARA News) - Korban kerusuhan pilkada di Sugapa, ibu kota Kabupaten Intan Jaya, Papua, yang meletus setelah rekapitulasi hasil pemungutan suara pada Kamis (23/2), bertambah menjadi tiga orang meninggal dunia.

Selain korban meninggal dunia, kerusuhan juga menyebabkan sekitar 90-an orang mengalami luka-luka, kata Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Kamal kepada Antara, Sabtu.

Kombes Kamal mengatakan, tiga orang yang meninggal itu termasuk satu korban yang meninggal Kamis (23/2) sesaat setelah kerusuhan terjadi, yang juga menyebabkan kantor KPU Intan Jaya rusak.

Menurut laporan, korban tewas karena terkena panah atau dianiaya, demikian juga yang terluka, sebagian juga terkena lemparan baru. Sebagian korban luka sudah diterbangkan ke Nabire untuk mendapatkan perawatan intensif.

"Sebanyak 30 warga Sugapa terutama yang mengalami luka luka sudah dievakuasi ke Nabire dengan menggunakan dua pesawat yakni Aviastar dan Sky Air," kata Kombes Kamal.

Demi menjaga keamanan yang belum kondusif, hari ini 30 anggota Brimob Polda Bali yang sebelumnya bertuga di Dogiay, ditarik ke Sugapa.

"Kemungkinan Polda Papua akan menambah lagi personil Brimob," kata Kombes Kamal.

Hingga berita ini ditulis, belum dipastikan kapan pleno KPU Intan Jaya dengan agenda rekapitulasi perhitungan suara dilanjutkan.

Pilkada Intan Jaya diikuti empat pasangan calon yaitu pasangan Bartolomius Mirip-Deni Miagoni, Yulius Yapugau-Yunus Kalabetme, Natalis Tabuni-Robert Kobogoyau dan pasangan Thobias Zonggonau-Hermanus Mahoni.