Bekasi (ANTARA News) - Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat, mencatat sebanyak dua tanggul sungai jebol dan menggenangi lingkungan sekitarnya akibat tingginya intensitas hujan pada 19-22 Februari 2017.

"Tanggul yang jebol terdata di Perumahan Dosen IKIP, Kecamatan Jatiasih, sedangkan tanggul kedua berada di Komplek Harapan Baru II, Kecamatan Bekasi Barat," kata Wakil Satuan Tugas pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Kota Bekasi, Karsono, di Bekasi, Jumat.

Menurut dia, kebocoran tanggul itu sempat merendam sejumlah permukiman pendudukan di sekitarnya dengan ketinggian 40 centimeter hingga 2 meter.

"Kebocoran paling parah di IKIP, ketinggian air mencapai 2 meter," kata Karsono, Rabu, 22 Februari 2017. Adapun, di Perumahan Harapan Baru ketinggian genangan mencapai 1,5 meter," katanya.

Secara terpisah, Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Arief Maulana mengatakan, kedua tanggul jebol telah ditangani secara darurat, yakni memasang karung berisi pasir sebagai tanggul sementara.

Pebaikan tanggul dilakukan oleh pihak otoritas dari Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane (BBWSCC) di bawah pengawasan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

Pebaikan darurat itu telah rampung dikerjakan sejak Kamis (22/2) di dua titik lokasi kejadian guna mengantisipasi banjir susulan.

"Tanggul permanen akan dibangun setelah kondisi normal," katanya.

Arief mengatakan, kondisi banjir kali ini cenderung berada di bantaran Kali Cakung karena kapasitasnya yang tak mampu menampung air hujan di wilayah setempat.

"Air akhirnya meluap, sedangkan air di permukiman warga tak dapat membuang," katanya.

Menurut Arief, kondisi saluran air yang ada saat ini sudah dianggap tidak ideal lagi karena lebarnya hanya sekitar 4 meter.

"Seharusnya saluran air inti memiliki lebar 6 meter lebih. Banjir kemarin sulit surut karena hilir Kanal Banjir Timur juga penuh," katanya.