Washington (ANTARA News) - Pentagon merencanakan mengalahkan ISIS di luar wilayah Irak dan Suriah, termasuk ancaman pegaris keras itu di seluruh dunia, kata jenderal Amerika Serikat, Kamis.

Pernyataan Kepala Staf Gabungan Jenderal Marinir Joseph Dunford itu menyarankan ruang lingkup rencana itu akan jauh lebih luas daripada yang diperkirakan serta mungkin permintaan pasukan khusus.

"Ini bukan tentang Suriah dan Irak. Ini mengenai ancaman antar-wilayah," kata Dunford dalam acara di Washington seperti dikutip Reuters.

"Jadi, kami saat menemui Presiden dengan beberapa pilihan. Pilihannya pasti dalam kaitan ancaman antar-wilayah," katanya menambahkan.

Ia mengatakan bahwa angkatan bersenjata AS memperkirakan sekitar 45.000 petempur asing ISIS ditarik kelompok tersebut dari lebih dari 100 negara di seluruh dunia.

"Rencana kami agar mencapai kesuksesan, yang pertama ialah perlu memotong jaringan di antara kelompok-kelompok regional yang sekarang berubah menjadi sebuah ancaman antar wilayah," katanya.

Masukan dari militer AS termasuk sebuah masukan dari Menteri Dalam Negeri AS Rex Tillerson, begitu juga dari Kementerian Keuangan dan komunitas intelijen AS, Dunford mengatakan rencana tersebut juga akan menargetkan sumber-sumber pasukan ISIS dan kabar yang membiarkan kelompok itu membentuk pemerintahannya sendiri.

Salah seorang komandan Amerika yang berada di Baghdad, Irak, Letjend Angkatan Darat Stephen Townsend mengatakan bahwa dia yakin pasukan dengan dukungan AS mampu merebut kembali kedua basis ISIS utama yaitu Kota Mosul di Irak dan Kota Raqqa di Suriah dalam waktu enam bulan ke depan.

Pasukan Irak memperkirakan akan terjadi pertempuran sengit melawan ISIS untuk merebut kembali Mosul.

Di Suriah, Amerika harus segera membuat keputusan apakah akan mempersenjatai pasukan YPG Suriah meskipun ada keberatan dari Turki yang bersekutu dengan NATO, karena menganggap mereka teroris.

(R029/B002)