Pemerintah targetkan Bandara Kertapati operasional pertengahan 2018
24 Februari 2017 12:44 WIB
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (kanan) berbincang dengan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (tengah) saat meninjau pembangunan Bandara Internasional Kertajati di Majalengka, Jawa Barat, Jumat (24/2/2017). Bandara tersebut ditargetkan sudah dapat beroperasional pada Juni 2018. (ANTARA/Akbar Nugroho Gumay)
Majalengka, Jawa Barat (ANTARA News) - Menteri Perhubungan, Budi Sumadi, menargetkan Bandara Internasional Jawa Barat, di Kecamatan Kertajati, Kabupaten Majalengka, operasional pada pertengahan 2018.
"Yang paling utama ialah kesepakatan untuk menetapkan pertengahan 2018 itu sudah bisa dioperasikan," kata Sumadi, saat meninjau pembangunan BIJB, di Kecamatan Kertajati, Kabupaten Majalengka, Jumat. Semula target itu adalah awal 2018.
Jawa Barat hingga saat ini memiliki hanya satu bandara besar, yaitu Bandara Internasional Husein Sastranegara di tengah kota Bandung (dahulu Pangkalan Udara Andir), yang sudah dikepung perumahan. Bandara itu sudah tidak mampu lagi melayani lonjakan jumlah pengguna jasa penerbangan dari dan menuju sana.
Sumadi juga membantah pendapat tentang pembangunan Bandara Kertajati terkesan lamban. "Proyek ini (pembangunan Bandara Kertajati) proyek besar dan menurut saya tidak lama, yang lama itu pembebasan tanah, membangunnya tidak lebih dari tiga tahun, masih ukuran normal," kata dia.
Dia berterima kasih pada gubernur Jawa Barat dan bupati Majalengka terkait pola pembiayaan yang digunakan dalam pembangunan Bandara Kertajati.
"Ini menjadi pola pembangunan kerjasama antara pusat dan daerah. Formatnya tadinya APBN, tapi ada kreativitas gubernur Jawa Barat; didanai APBN dan dikombinasikan investasi swasta," kata dia.
"Yang paling utama ialah kesepakatan untuk menetapkan pertengahan 2018 itu sudah bisa dioperasikan," kata Sumadi, saat meninjau pembangunan BIJB, di Kecamatan Kertajati, Kabupaten Majalengka, Jumat. Semula target itu adalah awal 2018.
Jawa Barat hingga saat ini memiliki hanya satu bandara besar, yaitu Bandara Internasional Husein Sastranegara di tengah kota Bandung (dahulu Pangkalan Udara Andir), yang sudah dikepung perumahan. Bandara itu sudah tidak mampu lagi melayani lonjakan jumlah pengguna jasa penerbangan dari dan menuju sana.
Sumadi juga membantah pendapat tentang pembangunan Bandara Kertajati terkesan lamban. "Proyek ini (pembangunan Bandara Kertajati) proyek besar dan menurut saya tidak lama, yang lama itu pembebasan tanah, membangunnya tidak lebih dari tiga tahun, masih ukuran normal," kata dia.
Dia berterima kasih pada gubernur Jawa Barat dan bupati Majalengka terkait pola pembiayaan yang digunakan dalam pembangunan Bandara Kertajati.
"Ini menjadi pola pembangunan kerjasama antara pusat dan daerah. Formatnya tadinya APBN, tapi ada kreativitas gubernur Jawa Barat; didanai APBN dan dikombinasikan investasi swasta," kata dia.
Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2017
Tags: