Pamekasan (ANTARA News) - Manajemen klub sepak bola Madura United FC mempertimbangkan untuk pindah stadion pada laga kompetisi resmi Liga 1, karena faktor infrastruktur dan area teknik yang kurang memadai.

"Ada dua pilihan, yakni menyewa stadion Delta di Sidoarjo atau Stadion Gelora Bangkalan," kata Manajer Madura United FC Haruna Soemitro di Pamekasan, Jumat.

Klub sepak bola berjuluk "Laskar Sapeh Kerrap" ini mulai menggunakan stadion Gelora Ratu Pamelingan, Pamekasan saat menjamu Persija Jakarta di Indonesia Soccer Championship (ISC) grup A 2016.

Kala itu, Madura United diperbolehkan oleh operator penyelenggara kompetisi, karena MU bersedia melengkapi berbagai jenis kekurangan sarana pokok dan penunjang yang menjadi prasyarat dalam pelaksanaan pertandingan.

Antara lain ketersediaan tribun media, ruang konferensi pers, ruang ganti pemain dan sejumlah prasyarat pokok lainnya.

"Saat ini, lapangan sudah sangat mengkhawtirkan, baik dari sektor kerataan, maupun rumput yang dipakai. Mohon maaf kepada berbagai pihak yang kurang berkenan, terutama tim tamu saat babak penyisihan Piala Presiden kemarin, mengingat kurangnya infrastruktur seperti lapangan latihan. Tapi kami sudah siapkan yang terbaik," katanya.

Haruna lebih lanjut menjelaskan, klub sebenarnya siap bekerja sama dengan pemerintah kabupaten (Pemkab) Pamekasan bila diajak mengelola stadion tersebut. Bahkan ia berharap pemkab segera merespon usulan MU untuk mengelola stadion itu.

Sebelumnya Haruna menjelaskan, Madura United telah mengajukan proposal kontrak kerja sama pengelolaan stadion Pamekasan dalam jangka waktu minimal 3 tahun.

Ini dimaksudkan agar stadion Pamekasan bisa sesuai dengan standar yang telah ditetapkan operator pertandingan. Namun,hingga kini pemkab belum memberikan jawaban atas pengajuan proposal Madura United.

"Jika 26 Maret 2017 ini kami harus bertanding, kami pasti tidak akan bermain di sini, karena tidak mungkin, dalam waktu yang sangat singkat kami bisa melakukan perbaikan sesuai dengan ketentuan operator Liga 1," katanya, menjelaskan.

Para pejabat di lingkungan Pemkab Pamekasan baik dari pihak eksekutif maupun legislatif, sebenar sudah setuju dengan usulan kerja sama pengelolaan stadion Pamekasan, seperti yang disampaikan Madura United FC itu.

Selain bisa mendapatkan PAD lebih besar, juga tidak akan menambah beban anggaran pemeliharaan.

"Kalau saya secara pribadi memang lebih setuju jika stadion Pamekasan itu dikelola oleh pihak ketiga," kata Ketua Komisi II DPRD Pamekasan Moh Hosnan Achmadi.

Menanggapi hal itu, Bupati Pamekasan Achmad Syafii menyatakan, Pemkab menginginkan adanya pengelolaan bersama antara pihak Madura United FC dengan Persepam Pamekasan di Liga 2 (Divisi Utama).

"Kami menginginkan kebersamaan. Memang Madura United lebih memiliki nilai jual dan banyak suporternya. Tapi bagaimanapun Persepam lahir di Pamekasan," katanya.