Jakarta (ANTARA News) - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan proyek "mass rapid transit" (MRT) hari ini mencapai pengeboran terakhir.

"Hari ini merupakan hari terakhir upaya melakukan pekerjaan pengeboran dari dua sisi dan empat bor," kata Budi usai meninjau terowongan proyek MRT mendampingi Presiden Joko Widodo di Jakarta, Kamis.

Keempat bor tersebut adalah Antareja 1, Antareja 2, Mustikabumi 1, dan Mustikabumi 2.

Ia menilai capaian tersebut akhirnya bisa diraih setelah menjadi hambatan selama belasan tahun dan tidak dapat dilakukan.

Budi berharap dengan adanya MRT ini masyarakat dapat menggunakan transportasi publik tersebut dengan baik.

"Masyarakat harus bisa mengapresiasi upaya yang begitu sulit dan mahal ini, harus dipelajari dan dimengerti sopan santun, kebiasaan seperti merokok, budaya antri dan disiplin," katanya.

Dengan bertemunya keempat bor menandakan pengerjaan MRT Jakarta struktur bawah tanah dari Sisingamangaraja hingga Bundaran Hotel Indonesia (HI) telah selesai 80 persen.

Sementara itu, struktur layang dari Lebak Bulus ke Sisingamangaraja telah selesai hingga 50 persen.

"Secara garis besar, pengerjaan MRT Jakarta sampai saat ini adalah 65 persen," katanya.

Terdapat tiga fase pembangunan proyek MRT yaitu fase pertama jalur Lebak Bulus - Bundaran HI sepanjang 16 kilometer, fase kedua Bundaran HI - Ancol Timur sepanjang 13,5 kilometer yang akan dibangun pada 2019, dan fase ketiga Cikarang - Balaraja sepanjang 87 kilometer yang akan dibangun pada 2020.

MRT mulai dibangun pada 2013 dan membentang sepanjang kurang lebih 110 kilometer dari Utara - Selatan dan Barat - Timur.

Dengan kondisi terowongan yang sudah tersambung, Presiden Joko Widodo meminta MRT dapat dioperasikan pada Maret 2019.

(Baca: Presiden: seluruh terowongan MRT sudah tersambung)