Medan (ANTARA News) - Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menegaskan bahwa investasi khususnya di industri menjadi harapan pemerintah untuk mendorong perekonomian Indonesia pada 2017.

"Setelah pada 2016 pendapatan dan perekonomian masih bisa diandalkan dari penerimaan tax amnesty, pada 2017 tidak lagi. Dan diharapkan bisa dari investasi dengan total Rp800 triliun," kata Menperin di Medan, Sumatera Utara, Kamis.

Dia mengatakan itu usai meninjau PT Musim Mas di Kawasan Industri Medan (KIM) II, Belawan.

Menperin menegaskan, selain investasi, kekuatan perekonomian Indonesia juga diharapkan dari penguatan daya beli masyarakat.

Oleh karena itu, kata Menteri, pemerintah terus mendorong peningkatan investasi dan daya beli di dalam negeri.

Apalagi potensi pasar di Indonesia sangat luar biasa bahkan bisa menjadi penyangga gonjang ganjing perekonomian dunia.

Airlangga menyebutkan dari target Rp800 triliun itu, pemerintah mengandalkan 50 persennya berasal dari investasi di sektor industri termasuk di persawitan yang nyatanya masih menjadi andalan Indonesia.

Selama 2017 hingga 2019 sudah ada investasi Rp350 triliun di mana investasi itu bisa menciptakan 500.000 tenaga kerja.

"Target investasi Rp800 triliun itu optimis dicapai tetapi memang perlu kerja keras," ujar Airlangga.

Ia mengatakan pemerintah terus berupaya mendorong tumbuhnya industri dengan melakukan banyak upaya seperti mulai menciptakan iklim usaha yang kondusif, melakukan deregulasi, menerbitkan paket kebijakan ekonomi, pembangunan infrastruktur dan tax holiday.

Menteri mengakui industri pengolahan sawit masih menjadi andalan industri di Indonesia

"Kinerja Musim Mas yang sudah bisa mengekspor banyak produk olahan dan hingga ke 13 negara dengan kemampuan bisa memenuhi semua persyaratan dalam negeri dan internasional juga memberi andil besar dalam peningkatan industri Indonesia," katanya.***3***

(T.Y013/B/N002/N002) 23-02-2017 11:44:20