764 korban banjir Bekasi diserang penyakit
22 Februari 2017 21:47 WIB
ilustrasi: Sejumlah warga masih bertahan di rumah mereka saat banjir merendam kawasan Perumahan Dosen IKIP, Jatiasih, Bekasi, Jawa Barat, Selasa (21/2/2017). Menurut Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi terendam banjir di 24 titik lokasi dengan ketinggian 50 centimeter hingga dua meter. (ANTARA FOTO/Risky Andrianto)
Bekasi (ANTARA News) - Sedikitnya 764 korban banjir di Kota Bekasi, Jawa Barat, mulai terserang penyakit yang timbul akibat bakteri dari kandungan air kotor genangan banjir sejak 19-22 Januari 2017.
"Penderita gatal-gatal mencapai 426 orang, Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) mencapai 217 orang dan diare sebanyak 121 orang," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi, Kusnanto Saidi di Bekasi, Rabu.
Menurut dia, data itu diperolehnya dari petugas puskesmas dan posko kesehatan yang berada di kawasan banjir sejak empat hari terakhir.
Menurut dia, ketiga jenis penyakit itu rawan menyerang para korban banjir yang lingkungan rumahnya kotor.
Menurutnya, ratusan warga itu terserang penyakit karena berada di lingkungan yang kurang bersih atau dekat dengan lokasi banjir.
"Sebab mereka lebih memilih bertahan di tempat pengungsian dan di lantai dua rumahnya, dibanding ke rumah kerabatnya yang lebih aman," katanya.
Kusnanto memastikan stok obat untuk warga dalam kondisi aman dan pasien telah mendapatkan obat sesuai dengan penyakitnya.
"Untuk stok obat kita tetap aman dan petugas kesehatan juga telah disediakan di tempat pengungsian atau siaga di Puskesmas," ujarnya.
Secara terpisah, Kepala Puskesmas Kalibaru, Kecamatan Medansatria Dinni Bayuwati mengatakan telah melakukan pemeriksaan terhadap 200 warga korban banjir di wilayah itu.
"Kita buka posko kesehatan sejak Senin (20/2) di aula Kelurahan Kalibaru. Hasilnya hampr mayoritas pasien yang kita periksa mengalami gangguan penyakit seperti gatal-gatal, ISPA hingga diare pada usia balita dan dewasa," katanya.
"Penderita gatal-gatal mencapai 426 orang, Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) mencapai 217 orang dan diare sebanyak 121 orang," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi, Kusnanto Saidi di Bekasi, Rabu.
Menurut dia, data itu diperolehnya dari petugas puskesmas dan posko kesehatan yang berada di kawasan banjir sejak empat hari terakhir.
Menurut dia, ketiga jenis penyakit itu rawan menyerang para korban banjir yang lingkungan rumahnya kotor.
Menurutnya, ratusan warga itu terserang penyakit karena berada di lingkungan yang kurang bersih atau dekat dengan lokasi banjir.
"Sebab mereka lebih memilih bertahan di tempat pengungsian dan di lantai dua rumahnya, dibanding ke rumah kerabatnya yang lebih aman," katanya.
Kusnanto memastikan stok obat untuk warga dalam kondisi aman dan pasien telah mendapatkan obat sesuai dengan penyakitnya.
"Untuk stok obat kita tetap aman dan petugas kesehatan juga telah disediakan di tempat pengungsian atau siaga di Puskesmas," ujarnya.
Secara terpisah, Kepala Puskesmas Kalibaru, Kecamatan Medansatria Dinni Bayuwati mengatakan telah melakukan pemeriksaan terhadap 200 warga korban banjir di wilayah itu.
"Kita buka posko kesehatan sejak Senin (20/2) di aula Kelurahan Kalibaru. Hasilnya hampr mayoritas pasien yang kita periksa mengalami gangguan penyakit seperti gatal-gatal, ISPA hingga diare pada usia balita dan dewasa," katanya.
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017
Tags: