Bandung (ANTARA News) - Pada saat anak muda Indonesia jarang mempelajari seni memainkan kecapi --alat musik dawai khas Sunda-- seorang pria Amerika Serikat, Dan Nicky, justru jatuh cinta pada keunikan warisan budaya Indonesia itu.

"Saya sangat iri dengan kebudayaan Sunda. Karena kami tidak tahu dan tidak memiliki kesenian seperti kecapi," kata Nicky, pada Helaran Kesenian dan Kebudayaan, di Kabupaten Garut, Jawa Barat, Rabu.

Pria yang sudah menguasai bahasa Indonesia itu mengenal pertama kali alat musik khas Sunda itu saat sedang mengajar di salah satu sekolah swasta di Bandung.

Ia langsung tertarik terhadap alat musik yang dimainkan dengan cara dipetik itu. Mulailah dia mencoba belajar memainkan kecapi, di suatu hajatan di rumah temannya.

Proses belajar memetik kecapi, kata dia, harus dilakukan dengan praktik langsung. "Kalau belajar harus langsung terjun dan harus tahu bagaimana cara kerjanya," katanya.

"Pertama kali diperkenalkan dengan kecapi itu saya langsung suka dan jatuh cinta," kata pria yang punya "nama Sunda", yaitu Akang Danny.

Dibandingkan di kampung halamannya, di Chicago, Amerika Serikat, dia mengakui kekayaan jenis-jenis kesenian dan produk budaya Jawa Barat.

"Di Amerika tidak pernah mengenal alat-alat musik tradisional dengan lantunan-lantunan musik yang sangat indah," kata pria, yang sudah hampir delapan tahun tinggal di Bandung itu.

Fasih berbahasa Sunda? "Saya bangga dengan bahasa Sunda," katanya.

Ia berharap, keistimewaan Jawa Barat di sektor kebudayaan dan pariwisata dapat mengalahkan daerah-daerah lainnya seperti Bali. "Di sini kita sudah banyak, tinggal kita promosi saja," katanya.