New York (ANTARA News) - Sekitar 10.000 demonstran anti-Donald Trump melancarkan unjuk rasa memperingati Hari Presiden AS dengan meneriakkan "not my president" (bukan presidenku), Senin waktu AS, bersamaan dengan demonstrasi serupa yang digelar di berbagai kota besar AS.
Presiden Donald Trump kembali ke Washington setelah libur akhir pekan di Mar-a-Lago di Miami Beach, Florida, yang kerap disebut dengan "Gedung Putih Musim Dingin".
Unjuk rasa "Not My Presidents Day" ditujukkan untuk memperlihatkan penentangan massa akar rumput terhadap presiden dari Partai Republik yang masih kuat sebulan setelah dilantik pada 20 Januari.
Rangkaian kontroversi menyangkut pendekatan tidak biasa si konglomerat dalam mengelola negara adidaya tersisa dunia itu telah menjadi sorotan di tengah penyelidikan menyangkut kaitan dia dan para pembantunya dengan Rusia.
Presiden berusia 70 tahun itu membuat orang terheran-heran karena kebiasaannya memposting pesan di Twitter, ketimbang berbicara kepada media massa yang disebutnya sebagai "musuh rakyat Amerika." Hari ini dia mencuit, "SELAMAT HARI PRESIDEN, JAYAKAN LAGI AMERIKA!"
Dengan tingkat penerimaan terendah dalam sejarah sebesar 40 persen, versi lembaga poling Gallup yang dirilis Jumat pekan lalu, presiden ke-45 AS itu pekan ini diperkirakan akan mengisikan posisi-posisi krusial dalam kabinetnya dan memaksakan lagi Keppres imigrasinya yang kontroversial yang sudah dimentahkan pengadilan itu.
Senin waktu AS, dia menunjuk Letjen H.R. McMaster sebagai penasihat keamanan nasionalnya yang kosong usai mundurnya Michael Flynn pada 13 Februari setelah berbohong kepada Wakil Presiden Mike Pence mengenai kontaknya dengan Rusia, demikian AFP.
Ribuan demonstran anti-Trump gelar unjuk rasa "bukan presidenku"
21 Februari 2017 16:43 WIB
Demo "not my president" yang pecah di berbagai kota di Amerika Serikat untuk menentang Presiden Donald Trump. (Reuters)
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2017
Tags: