Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo mengungkapkan bahwa sektor kelautan dan perikanan di Provinsi Maluku belum digarap secara maksimal.
"Secara sektoral pertumbuhan Maluku didukung sektor pertanian, perdagangan dan eceran, artinya sektor keluatan dan perikanan perlu digarap lagi secara maksimal," kata Jokowi saat memimpin rapat terbatas dengan topik evaluasi pelaksanaan proyek strategis nasional dan program prioritasdi Provinsi Maluku di Kantor Presiden Jakarta, Selasa.
Presiden meyakini bahwa Maluku sebagai provinsi kepulauan, sektor kelautan dan perikanan dapat menjadi motor penggerak ekonomi daerah tersebut.
"Selama 2 tahun terakhir Provinsi Maluku berada rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional. Terakhir 2016 di atas rata-rata pertumbuhan nasional," ungkapnya.
Secara struktur, pertumbuhan Provinsi Maluku masih ditopang oleh konsumsi, baik pengeluaran rumah tangga maupun pemerintah, sedangkan secara sektoral didukung sektor pertanian, perdagangan dan eceran.
Untuk itu, kata Presiden, sektor kelauatan dan perikanan lebih digarap secara maksimal, terutama untuk pengembangan industri penglohan perikanan.
Sementara untuk Migas, seperti Blok Masela dan sekitarnya, Presiden meminta perlu diikuti penyiapan sumber daya manusia yang sesuai dengan potensi pengembangan daerah.
"Untuk itu betul-betul disiapkan pelatihan dan pendidikan vokasional yang sesuai dengan pengembangan potensi daerah agar Provinsi Maluku semakin banyak memiliki tenaga kerja yang terampil dan kompetitif," katanya.
Presiden mengatakan Provinsi Maluku merupakan provinsi kepulauan, sehingga miliki tantangan khusus atau berbeda dengan provinsi yang sebagaian besar wilayahnya daratan.
"Tantangan utama adalah soal konektivas, baik konektivitas menghubungkan wilayah dalam satu pulau maupun konektivitas dari pulau ke pulau yang lain maupun konektivitas dengan provinsi lainnya," katanya.
Untuk itu, Presiden menegaskan bahwa pemerintah akan fokus menyelesaikan konektivitas dan percepatan pembangunan infrastruktur, baik jalan, jembatan, pelabuhan hingga bandara.
"Saya yakin dengan semakin tersambungnya antar wilayah di Maluku bukan hanya memudahkan mobilitas perpindahan orang dan barang tapi juga menurunkan biaya logistik dan juga mampu menggerakan perekonomian di daerah di Maluku jauh lebih merata," katanya.
Dalam ratas ini, Presiden didampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla dan beberapa menteri Kabinet kerja, diantaranya Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menko Polhukam Wiranto, Menko Maritim Luhut Pandjaitan, Menko Pembangunan Manusia dan Budaya Puan Maharani, Mendagri Tjahjo Kumolo, Mensesneg Pratikno, Seskab Pramono Anung serta Gubernur Maluku Said Assagaf.
Presiden Jokowi: Laut Maluku belum digarap secara maksimal
21 Februari 2017 15:26 WIB
Presiden Joko Widodo (ANTARA /Puspa Perwitasari)
Pewarta: Joko Susilo
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017
Tags: