Menteri Basuki targetkan tol Jateng-Jatim sudah beroperasi 2018
21 Februari 2017 04:38 WIB
Peninjauan Proyek Tol Semarang-Solo Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (tengah) bersama Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono (kiri) dan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo meninjau proyek pembangunan jalan tol Semarang-Solo di Tuntang, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Jumat (17/2/2017). Menkeu dan MenPUPR menyatakan pembangunan tol merupakan prioritas pembangunan infrastruktur yang dilakukan pemerintah sebagai urat nadi untuk membangun ekonomi daerah hingga 2019. (ANTARA/Aji Styawan)
Ngawi (ANTARA News) - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menargetkan tol Trans Jawa yang menghubungkan Pemalang, Jawa Tengah, hingga Kertosono, Jawa Timur, sudah bisa dioperasikan pada 2018.
"Target operasi Trans Jawa adalah tahun 2018. Itu yang masih kita pegang," ujar Basuki Hadimuljono saat meninjau pembangunan proyek jalan tol Ngawi-Kertosono di Desa Klitik, Kecamatan Geneng, Kabupaten Ngawi, Senin.
Dengan target tersebut, pihaknya ingin agar ruas jalan tol Pemalang-Batang, Batang-Semarang, Semarang-Bawen, Bawen-Salatiga, Salatiga-Solo, Solo-Ngawi, Ngawi-Kertosono sudah dapat terhubung.
"Saya ingin agar Pemalang hingga Kertosono sudah tersambung dan tahun 2018 sudah dapat beroperasi," kata dia.
Untuk itu, ia meminta kepada para pihak terkait dalam pembangunan proyek Trans Jawa tersebut agar bekerja keras mewujudkannya. Mulai dari pihak yang berwenang di pembebasan lahan terdampak hingga pembangunan konstruksinya.
Ia menambahkan, meski baru dioperasionalkan pada tahun 2018, Menteri PUPR menyatakan sejumlah ruas dari tol Trans Jawa tersebut dapat difungsikan sebagai jalur alternatif mudik pada Lebaran tahun 2017.
"Untuk mudik tahun ini, minimal fungsional. Artinya fungsional adalah belum bisa dioperasikan penuh tapi bisa dipakai," kata dia.
Sementara untuk tol Trans Jawa ruas Solo-Kertosono, selain dukungan dari pemerintah, pembangunannya juga melibatkan badan usaha. Adapun pembangunan ruas Solo-Ngawi sepanjang 90,25 kilometer dilakukan oleh PT Solo Ngawi Jaya (PT SNJ).
Pembangunannya di wilayah Provinsi Jawa Timur dengan Jawa Tengah tersebut terdiri dari tiga ruas. Yakni ruas Solo-Karanganyar yang dibangun oleh pemerintah, kemudian ruas Karanganyar-Mantingan, dan Mantingan-Ngawi. Perkembangan pembangunannya hingga pertengahan Februari 2017 mencapai sekitar 61 persen.
Sedangkan ruas Ngawi-Kertosono sepanjang 87,2 kilometer pembangunannya dilakukan oleh PT Ngawi Kertosono Jaya (PT NKJ). Pembangunannya juga terdiri dari tiga ruas, yakni Ngawi-Magetan, Magetan-Madiun, dan Madiun-Nganjuk.
"Sejauh ini pembangunan konstruksinya sudah mencapai 50 persen. Sedangkan pembebasan lahan sudah mencapai 97 persen," kata Direktur Utama PT NKJ, Iwan Moedyarno saat mendamping kunjungan Menteri PUPR.
Meski masih menghadapi kendala pembebasan lahan terdampak, baik pihak PT SNJ maupun PT NKJ menargetkan pembangunan tol Solo-Kertosono tersebut dapat selesai pada akhir tahun 2017.
"Target operasi Trans Jawa adalah tahun 2018. Itu yang masih kita pegang," ujar Basuki Hadimuljono saat meninjau pembangunan proyek jalan tol Ngawi-Kertosono di Desa Klitik, Kecamatan Geneng, Kabupaten Ngawi, Senin.
Dengan target tersebut, pihaknya ingin agar ruas jalan tol Pemalang-Batang, Batang-Semarang, Semarang-Bawen, Bawen-Salatiga, Salatiga-Solo, Solo-Ngawi, Ngawi-Kertosono sudah dapat terhubung.
"Saya ingin agar Pemalang hingga Kertosono sudah tersambung dan tahun 2018 sudah dapat beroperasi," kata dia.
Untuk itu, ia meminta kepada para pihak terkait dalam pembangunan proyek Trans Jawa tersebut agar bekerja keras mewujudkannya. Mulai dari pihak yang berwenang di pembebasan lahan terdampak hingga pembangunan konstruksinya.
Ia menambahkan, meski baru dioperasionalkan pada tahun 2018, Menteri PUPR menyatakan sejumlah ruas dari tol Trans Jawa tersebut dapat difungsikan sebagai jalur alternatif mudik pada Lebaran tahun 2017.
"Untuk mudik tahun ini, minimal fungsional. Artinya fungsional adalah belum bisa dioperasikan penuh tapi bisa dipakai," kata dia.
Sementara untuk tol Trans Jawa ruas Solo-Kertosono, selain dukungan dari pemerintah, pembangunannya juga melibatkan badan usaha. Adapun pembangunan ruas Solo-Ngawi sepanjang 90,25 kilometer dilakukan oleh PT Solo Ngawi Jaya (PT SNJ).
Pembangunannya di wilayah Provinsi Jawa Timur dengan Jawa Tengah tersebut terdiri dari tiga ruas. Yakni ruas Solo-Karanganyar yang dibangun oleh pemerintah, kemudian ruas Karanganyar-Mantingan, dan Mantingan-Ngawi. Perkembangan pembangunannya hingga pertengahan Februari 2017 mencapai sekitar 61 persen.
Sedangkan ruas Ngawi-Kertosono sepanjang 87,2 kilometer pembangunannya dilakukan oleh PT Ngawi Kertosono Jaya (PT NKJ). Pembangunannya juga terdiri dari tiga ruas, yakni Ngawi-Magetan, Magetan-Madiun, dan Madiun-Nganjuk.
"Sejauh ini pembangunan konstruksinya sudah mencapai 50 persen. Sedangkan pembebasan lahan sudah mencapai 97 persen," kata Direktur Utama PT NKJ, Iwan Moedyarno saat mendamping kunjungan Menteri PUPR.
Meski masih menghadapi kendala pembebasan lahan terdampak, baik pihak PT SNJ maupun PT NKJ menargetkan pembangunan tol Solo-Kertosono tersebut dapat selesai pada akhir tahun 2017.
Pewarta: Louis Rika Stevani
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017
Tags: