Sekretariat Regional CTI-CFF galang potensi segitiga karang
20 Februari 2017 23:03 WIB
ilustrasi: Wisata Pulau Peucang Sejumlah ikan mengerumuni terumbu karang di kawasan wisata bawah air Pulau Peucang, Banten, Sabtu (14/5/2016). Pulau Peucang termasuk bagian dari Taman Nasional Ujung Kulon dan termasuk sebagai situs warisan dunia UNESCO. (ANTARA FOTO/Rosa Panggabean) ()
Manado (ANTARA News) - Sekretariat Regional Prakarsa Segitiga Karang untuk Terumbu Karang, Perikanan dan Ketahanan Pangan (CTI-CFF) menggalang potensi segitiga karang, Senin.
Eksekutif Direktur CTI-CFF Widi A Pratikto mengatakan pertemuan terkait optimalisasi peran organisasi CTI-CFF yang memiliki misi menjaga keberlangsungan ekosistem terumbu karang, perikanan berkelanjutan, dan ketahanan pangan dalam perspektif konservasi lingkungan laut terumbu karang dan pemanfaatan aset ekonomi kelautan.
"Pertemuan ini menjadi momentum penting bagi Konas CTI-CFF Indonesia untuk menginisiasi kegiatan dan program konservasi lingkungan terumbu karang serta ekonomi kelautan di kawasan negara-negara anggota CTI-CFF," katanya di Manado melalui siaran pers.
Terlebih, katanya, peran CTI-CFF di kawasan Segitiga Karang bisa menjadi wadah penguatan kapasitas masyarakat pesisir, meningkatkan laju perekonomian, serta diplomasi damai diantara negara-negara anggota.
Deputi I Menkomar Dr Arif Havaz Oegroseno yang menjadi pimpinan pertemuan sangat optimis dan antusias dengan pertemuan konsolidasi yang melibatkan pemangku kepentingan Konas CTI-CFF Indonesia (Kemenkomar, Kementerian Kelautan dan Perikanan/KKP, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), LIPI, dan Kemenlu) serta Sekretariat Regional CTI-CFF.
Fungsi dan peran organisasi CTI-CFF masih dapat terus ditingkatkan, seperti mengajak Australia, Fiji, dan Vanuatu sebagai negara anggota CTI-CFF yang baru untuk sama-sama mengembangkan kawasan Segitiga Karang tidak saja dalam konteks konservasi terumbu karang, perikanan berkelanjutan dan ketahanan pangan, tetapi peningkatan kapasitas kerjasama ekonomi diantara negara anggota, ujar Arif.
Pihaknya juga setuju dengan rencana Coral Summit yang bersamaan dengan penyelenggaraan CTI-CFF Summit dengan mengundang pimpinan negara CTI-CFF untuk menguatkan kembali tujuan dan cita-cita dibentuknya organisasi CTI-CFF sebagai wadah konservasi terumbu karang, perikanan berkelanjutan, dan ketahanan pangan serta peran-peran strategis seperti diplomasi damai dan poros ekonomi maritim.
Kawasan Segitiga Karang atau juga dikenal sebagai "amazon of the ocean" memiliki total wilayah terumbu karang seluas 75.000 km2, memiliki 500 species terumbu karang dan 3.000 spesies ikan atau 30 persen luas terumbu karang dunia.
Sekretariat Regional CTI-CFF sesuai dengan fungsinya siap melakukan fungsi fasilitator inisiatif dan program yang diusulkan dan disetujui bersama oleh negara-negara CTI-CFF, khususnya Konas CTI-CFF Indonesia. Termasuk di dalamnya fungsi diplomasi strategis antar kawasan ASEAN dan Pasifik yang masih sangat terbuka luas.
Eksekutif Direktur CTI-CFF Widi A Pratikto mengatakan pertemuan terkait optimalisasi peran organisasi CTI-CFF yang memiliki misi menjaga keberlangsungan ekosistem terumbu karang, perikanan berkelanjutan, dan ketahanan pangan dalam perspektif konservasi lingkungan laut terumbu karang dan pemanfaatan aset ekonomi kelautan.
"Pertemuan ini menjadi momentum penting bagi Konas CTI-CFF Indonesia untuk menginisiasi kegiatan dan program konservasi lingkungan terumbu karang serta ekonomi kelautan di kawasan negara-negara anggota CTI-CFF," katanya di Manado melalui siaran pers.
Terlebih, katanya, peran CTI-CFF di kawasan Segitiga Karang bisa menjadi wadah penguatan kapasitas masyarakat pesisir, meningkatkan laju perekonomian, serta diplomasi damai diantara negara-negara anggota.
Deputi I Menkomar Dr Arif Havaz Oegroseno yang menjadi pimpinan pertemuan sangat optimis dan antusias dengan pertemuan konsolidasi yang melibatkan pemangku kepentingan Konas CTI-CFF Indonesia (Kemenkomar, Kementerian Kelautan dan Perikanan/KKP, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), LIPI, dan Kemenlu) serta Sekretariat Regional CTI-CFF.
Fungsi dan peran organisasi CTI-CFF masih dapat terus ditingkatkan, seperti mengajak Australia, Fiji, dan Vanuatu sebagai negara anggota CTI-CFF yang baru untuk sama-sama mengembangkan kawasan Segitiga Karang tidak saja dalam konteks konservasi terumbu karang, perikanan berkelanjutan dan ketahanan pangan, tetapi peningkatan kapasitas kerjasama ekonomi diantara negara anggota, ujar Arif.
Pihaknya juga setuju dengan rencana Coral Summit yang bersamaan dengan penyelenggaraan CTI-CFF Summit dengan mengundang pimpinan negara CTI-CFF untuk menguatkan kembali tujuan dan cita-cita dibentuknya organisasi CTI-CFF sebagai wadah konservasi terumbu karang, perikanan berkelanjutan, dan ketahanan pangan serta peran-peran strategis seperti diplomasi damai dan poros ekonomi maritim.
Kawasan Segitiga Karang atau juga dikenal sebagai "amazon of the ocean" memiliki total wilayah terumbu karang seluas 75.000 km2, memiliki 500 species terumbu karang dan 3.000 spesies ikan atau 30 persen luas terumbu karang dunia.
Sekretariat Regional CTI-CFF sesuai dengan fungsinya siap melakukan fungsi fasilitator inisiatif dan program yang diusulkan dan disetujui bersama oleh negara-negara CTI-CFF, khususnya Konas CTI-CFF Indonesia. Termasuk di dalamnya fungsi diplomasi strategis antar kawasan ASEAN dan Pasifik yang masih sangat terbuka luas.
Pewarta: Nancy Lynda Tigauw
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017
Tags: