Jakarta (ANTARA News) - Badan Eksekutif Mahasiswa Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama dan Perguruan Tinggi Agama Islam (BEM PTNU dan PTAI) mengajak kalangan mahasiswa untuk tidak melibatkan diri dalam aksi 212 Jilid 2 yang akan dilaksanakan pada Selasa (21/2).

"Mahasiswa diharapkan menjaga idealismenya dengan tidak melibatkan diri dalam aksi 212 yang notabene sarat dengan muatan kepentingan kelompok tertentu yang mengancam persatuan dan kesatuan bangsa," kata Presiden Mahasiswa UNU Indonesia Aldiansyah di Jakarta, Senin.

Pernyataan bersama BEM PTNU dan PTAI itu ditandatangani oleh Presidium Nasional BEM PTNU Varidur Rahman, Presidium Nasional BEM PTAI Ahmad Makhrus, Presiden Mahasiswa STAINU Nica Ranu Andika, dan Presiden Mahasiswa UNU Indonesia Aldiansyah.

"Kami mengimbau agar mahasiswa Indonesia tetap menjaga sikap cinta bangsa dan negara dengan menjaga toleransi dan independensi dalam berpikir dan bertindak," kata Aldiansyah.

BEM PTNU dan PTAI mengajak seluruh mahasiswa Indonesia untuk bersinergi menjaga kedaulatan NKRI dengan mengimplementasikan Pancasila dan UUD 45 yang merupakan asas Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Para pendiri bangsa sangat menghargai perbedaan, baik agama, suku, maupun ras. Mereka lebih mengedepankan keharmonisan bangsa dan negara," katanya.

Dikatakannya, banyak suku bukan menjadi suatu alasan untuk perpecahan, tapi merupakan suatu anugerah dari Tuhan YME yang tidak dimiliki bangsa lain di dunia ini.

"Begitu juga agama yang beragam. Semua itu disatukan oleh Pancasila dan kemudian diatur oleh UUD 1945 agar hidup berbangsa dan bernegara lebih teratur," kata dia.

BEM PTNU dan PTAI juga mengajak mahasiswa Indonesia untuk tidak terlibat pada gerakan radikalisme yang tidak sesuai dengan nilai-nilai kebangsaan.