Pekanbaru (ANTARA News) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Riau mencatat 64 hektare lahan di Provinsi Riau terbakar sepanjang Januari-Februari 2017.

"Dari pantauan di lapangan, lebih kurang 64 hektare yang terbakar sejak Januari 2017," kata Kepala BPBD Riau, Edwar Sanger kepada Antara di Pekanbaru, Senin.

Ia memastikan lahan yang terbakar tersebut saat ini sudah berhasil diatasi. Sementara itu, ia mengklaim bahwa kebakaran yang terjadi sejak Januari hingga Februari 2017 ini masih tergolong kebakaran dengan skala kecil.

"Namun dari yang skala kecil itu harus segera kita atasi agar tidak membesar," ujarnya.

Berdasarkan catatan Antara, kebakaran hutan dan lahan Riau mulai terpantau sejak medio Januari 2017 silam. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Pekanbaru saat itu juga memantau sejumlah titik api mengindikasikan kebakaran hutan dan lahan di Riau.

Titik-titik api itu tersebar di Rokan Hulu, Pelalawan, Dumai, Bengkalis, Meranti, Siak dan Kuantan Singingi.

Keberadaan titik api itu yang menjadi salah satu alasan Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman segera menetapkan status siaga kebakaran hutan dan lahan. Selain itu, dua wilayah lainnya yakni Rokan Hulu dan Kota Dumai telah menetapkan status yang sama terlebih dahulu.

Menurut Edwar, dengan adanya penetapan status tersebut maka penanganan kebakaran dan dilakukan sedini mungkin sehingga keberhasilan menekan angka kebakaran pada 2016 lalu dapat ditingkatkan.

"Ini tugas kita bersama untuk terus memerangi kebakaran hutan dan lahan. Kita akan terus berupaya agar Riau bebas asap," jelasnya.