Ottawa (ANTARA News) - Sedikitnya 22 migran melarikan diri dari Amerika Serikat (AS) ke Kanada pada akhir pekan, menyusup ke perbatasan di Provinsi Manitoba untuk meminta suaka, kata otoritas setempat pada Minggu.

Sebanyak 22 orang, sebagian besar dari Afrika, melintasi perbatasan dengan berjalan kaki pada Sabtu malam hingga Minggu, kata Greg Janzen, pejabat di kota Emerson. Delapan lainnya tiba pada Jumat.

Emerson, 120 kilometer dari selatan Winnipeg dan dekat dengan negara bagian North Dakota dan Minnesota di Amerika Serikat, semakin sering dilewati pencari suaka sejak Presiden AS Donald Trump memberlakukan larangan perjalanan.

Setelah dilantik pada Januari, Trump langsung menandatangani perintah untuk secara sementara melarang warga dari tujuh negara dengan mayoritas penduduk Muslim dan semua pengungsi memasuki AS.

Di bawah sebuah perjanjian bilateral, para pencari suaka dari AS biasanya dikembalikan di perlintasan perbatasan Kanada.

Namun ini tidak berlaku bagi mereka yang melintasi perbatasan secara ilegal di tempat lain.

Migran yang menyeberang ke Kanada pada awal Februari menghadapi kondisi sulit dan dingin: dua di antaranya tangannya membeku dan beberapa jarinya harus diamputasi. Namun suhu lebih ringan akhir pekan lalu.

Kedatangan migran, kebanyakan orang-orang tak berdokumen di AS, meningkat tajam di Manitoba. Sembilan puluh sembilan orang sudah melintasi perbatasan sejak awal tahun untuk meminta suaka menurut otoritas lokal.

Menurut warta kantor berita AFP, kecenderungan itu membuat resah aparat di Emerson. Mereka meminta otoritas federal dan provinsi meningkatkan sumber daya untuk menangani masalah itu.

"Perlintasan ilegal berbahaya dan membebani masyarakat lokal kita, dan hukum kita mesti ditegakkan," kata Tony Clement, juru bicara Konservatif mengenai masalah keamanan, di Twitter. (mu)