Sedikitnya 14 tewas dalam pengeboman di Somalia
20 Februari 2017 10:06 WIB
Ilustrasi--Polisi menyelidiki bangkai mobil hancur di lokasi serangan bom di pos pemeriksaan depan basis utama pasukan penjaga perdamaian Uni Afrika di ibu kota Somalia, Mogadishu, Senin (2/1/2017). (REUTERS/Feisal Omar)
Mogadishu (ANTARA News) - Sedikitnya 14 orang tewas akibat serangan bom mobil dekat persimpangan jalan di ibu kota Mogadishu pada Minggu (19/2) menurut keterangan pejabat terkait dan saksi mata.
"Kami menghitung sekitar 14 orang tewas dan lebih dari 30 lainnya cedera...lokasi kejadian berada di persimpangan jalan yang ramai dan ada banyak warga sipil saat ledakan terjadi," kata pejabat keamanan setempat Mohamed Jilibey.
Ledakan itu merupakan serangan besar pertama di Mogadishu sejak terpilihnya presiden baru Mohamed Abdullahi Mohamed yang dijuluki Farmajo meski serangkaian serangan mortir yang diklaim oleh kelompok ekstrem Al Shabaab mewarnai serah terima kekuasaan pekan lalu.
"Jumlah korban tewas sangat besar, lebih dari 10 orang dinyatakan tewas dan beberapa lainnya cedera," kata Dahir Ahmed, seorang pejabat lainnya, sebagaimana dikutip kantor berita AFP.
Para saksi mata menuturkan pengeboman dilakukan di persimpangan jalan di Distrik Madina, tempat berkumpul tentara, warga sipil dan pedagang.
"Ada banyak pedagang kecil di sepanjang jalan dan kedai teh serta restoran. Juga ada aparat keamanan dan pembeli dan ledakan itu sangat besar sehingga menewaskan hampir 20 orang, sebagian besar warga sipil," kata Sumayo Moalim, yang melihat kejadian itu.(ab/)
"Kami menghitung sekitar 14 orang tewas dan lebih dari 30 lainnya cedera...lokasi kejadian berada di persimpangan jalan yang ramai dan ada banyak warga sipil saat ledakan terjadi," kata pejabat keamanan setempat Mohamed Jilibey.
Ledakan itu merupakan serangan besar pertama di Mogadishu sejak terpilihnya presiden baru Mohamed Abdullahi Mohamed yang dijuluki Farmajo meski serangkaian serangan mortir yang diklaim oleh kelompok ekstrem Al Shabaab mewarnai serah terima kekuasaan pekan lalu.
"Jumlah korban tewas sangat besar, lebih dari 10 orang dinyatakan tewas dan beberapa lainnya cedera," kata Dahir Ahmed, seorang pejabat lainnya, sebagaimana dikutip kantor berita AFP.
Para saksi mata menuturkan pengeboman dilakukan di persimpangan jalan di Distrik Madina, tempat berkumpul tentara, warga sipil dan pedagang.
"Ada banyak pedagang kecil di sepanjang jalan dan kedai teh serta restoran. Juga ada aparat keamanan dan pembeli dan ledakan itu sangat besar sehingga menewaskan hampir 20 orang, sebagian besar warga sipil," kata Sumayo Moalim, yang melihat kejadian itu.(ab/)
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2017
Tags: