Walkot Bekasi pastikan RSUD tidak menolak pasien kanker Sumarni
18 Februari 2017 20:18 WIB
Walikota Bekasi Temui Ahok. Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) (kanan), Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi (kiri) memberikan keterangan kepada wartawan usai melakukan pertemuan di Balai Kota, Jakarta, Rabu (25/11/2015). Dalam pertemuan tersebut membahas evaluasi kerja sama pengolahan sampah di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, Kota Bekasi yang diantaranya persoalan peningkatan kerja sama baru penambahan rute operasioanal truk sampah dan dana kemitraan. (ANTARA FOTO/Risky Andrianto)
Bekasi (ANTARA News) - Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi memastikan pihak Rumah Sakit Umum Daerah setempat tidak menolak pasien penderita kanker payudara bernama Sumarni Ningsih (48) akibat ketiadaan ruang pelayanan.
"Pasien tersebut sudah disarankan untuk menjalani perawatan kankernya di RSUD menggunakan subsidi Kartu Bekasi Sehat (KBS), namun yang bersangkutan justru menolak dengan alasan anaknya tidak ada yang jaga di rumah," katanya di Bekasi.
Kepastian itu dikatakan Rahmat usai menanyakan langsung kronologi kabar penolakan itu kepada Sumarni di rumahnya RT004/RW002 Kelurahan Margajaya, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi, Sabtu.
Dikatakan Rahmat, kedatangan Sumarni ke RSUD pada Senin (13/2) bermaksud ingin memeriksakan kondisi penyakit kanker payudaranya kepada tim medis setempat menggunakan program KBS berbasis Nomor Induk Kepegawaian (NIK).
Hasil pemeriksaan medis menyarankan agar pasien menjalani perawatan dan operasi di RSUD selama beberapa hari.
"Sumarni mengaku hanya mau rawat jalan saja, karena hanya tinggal berdua bersama anaknya di rumah, dia khawatir anaknya tidak ada yang menjaga," katanya.
Namun demikian, Rahmat tetap meminta Sumarni untuk menjalani perawatan di RSUD dengan jaminan pembiayaan ditanggung pemerintah daerah.
"Saya paksakan ibu Sumarni untuk dibawa ke RSUD, dia menolak karena dia hanya tinggal bersama anaknya sehingga ia hanya ingin berobat jalan saja. Lurah dan Ketua RW sudah saya perintahkan membawa langsung yang bersangkutan, namun memang dia tidak mau dirawat hanya ingin berobat jalan," katanya.
Namun demikian, Rahmat tetap membawa Sumarni ke RSUD Kota Bekasi dengan pertimbangan kondisi kesehatan yangt semakin memburuk dan lingkungan sekitar yang tidak sehat.
"Lingkungannya juga kurang sehat, saya juga ingin rumah-rumah di sini termasuk rumah ibu Sumarni ini diperbaiki dalam program pemerintah daerah," katanya.
Hingga berita ini dibuat, Sumarni sudah dalam penanganan pihak RSUD Kota Bekasi setelah diantar langsung oleh Wali Kota Bekasi ke ruang perawatan RSUD lantai 4 kamar 408.
"Saya juga sudah minta ada satu petugas Satpol PP untuk bergantian menjaga dan membantu ibu Sumarni selama di RSUD ini," katanya.
"Pasien tersebut sudah disarankan untuk menjalani perawatan kankernya di RSUD menggunakan subsidi Kartu Bekasi Sehat (KBS), namun yang bersangkutan justru menolak dengan alasan anaknya tidak ada yang jaga di rumah," katanya di Bekasi.
Kepastian itu dikatakan Rahmat usai menanyakan langsung kronologi kabar penolakan itu kepada Sumarni di rumahnya RT004/RW002 Kelurahan Margajaya, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi, Sabtu.
Dikatakan Rahmat, kedatangan Sumarni ke RSUD pada Senin (13/2) bermaksud ingin memeriksakan kondisi penyakit kanker payudaranya kepada tim medis setempat menggunakan program KBS berbasis Nomor Induk Kepegawaian (NIK).
Hasil pemeriksaan medis menyarankan agar pasien menjalani perawatan dan operasi di RSUD selama beberapa hari.
"Sumarni mengaku hanya mau rawat jalan saja, karena hanya tinggal berdua bersama anaknya di rumah, dia khawatir anaknya tidak ada yang menjaga," katanya.
Namun demikian, Rahmat tetap meminta Sumarni untuk menjalani perawatan di RSUD dengan jaminan pembiayaan ditanggung pemerintah daerah.
"Saya paksakan ibu Sumarni untuk dibawa ke RSUD, dia menolak karena dia hanya tinggal bersama anaknya sehingga ia hanya ingin berobat jalan saja. Lurah dan Ketua RW sudah saya perintahkan membawa langsung yang bersangkutan, namun memang dia tidak mau dirawat hanya ingin berobat jalan," katanya.
Namun demikian, Rahmat tetap membawa Sumarni ke RSUD Kota Bekasi dengan pertimbangan kondisi kesehatan yangt semakin memburuk dan lingkungan sekitar yang tidak sehat.
"Lingkungannya juga kurang sehat, saya juga ingin rumah-rumah di sini termasuk rumah ibu Sumarni ini diperbaiki dalam program pemerintah daerah," katanya.
Hingga berita ini dibuat, Sumarni sudah dalam penanganan pihak RSUD Kota Bekasi setelah diantar langsung oleh Wali Kota Bekasi ke ruang perawatan RSUD lantai 4 kamar 408.
"Saya juga sudah minta ada satu petugas Satpol PP untuk bergantian menjaga dan membantu ibu Sumarni selama di RSUD ini," katanya.
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017
Tags: