Jakarta (ANTARA News) - Indonesia akan mengembangkan 1,5 juta hektar (ha) perkebunan kelapa sawit sampai 2010 untuk meningkatkan produksi kelapa sawit yang ditargetkan mencapai 18 juta ton pada tiga tahun mendatang. Ketua Komisi Minyak Sawit Indonesia (KMSI) Rosediana Suharto di Jakarta, Rabu, mengatakan mulai 2007 akan terjadi ekspansi perkebunan sawit sebesar 1,5 juta ha secara bertahap sampai 2010, yang terdiri dari 1,375 juta ha untuk kebun baru dan 125 ribu hektar untuk penanaman kembali (replanting). "Kami juga akan memperhatikan lahan yang telah mendapat sertifikat tapi tidak dimanfaatkan," ujar mantan staf ahli Menperindag itu. Ia mengatakan, perkebunan sawit baru tersebut akan dikembangkan di luar Pulau Jawa. Ia memperkirakan dengan adanya kebun baru tersebut maka akan terjadi peningkatan produksi CPO mencapai 200 ribu ton per tahun. Dalam Roadmap 2010 dan Visi 2030 Industri Nasional yang dibuat Kadin Indonesia, disebutkan pada tahun 2005 luas lahan perkebunan sawit di Indonesia baru mencapai 5,2 juta ha dengan produksi CPO mencapai 13,5 juta ton. Dengan asumsi pertumbuhan produksi sekitar enam persen per tahun, dan tingkat produktifitas lahan mencapai 2,6 ton per ha, maka pada 2010 produksi CPO Indonesia mencapai 18 juta ton dengan luas perkebunan sawit mencapai 6,6 juta ton. Pada 2020 jumlah produksi CPO diperkirakan akan mencapai 30 juta ton dengan luas lahan sawit sebesar 10,7 juta ha dan pada 2030 produksi CPO meningkat menjadi 50 juta ton dengan luas lahan yang juga diproyeksikan sudah naik menjadi 17,4 juta hektar. Menanggapi konfirmasi apakah betul untuk mencapai perluasan kebun sawit itu akan dibuka lahan sawit di perbatasan dengan Malaysia yang investornya datang dari Cina dan India, Rosediana mengatakan, itu hanya isu yang dibesar-besarkan. Lebih jauh ia memperkirakan permintaan CPO dunia terutama Eropa akan terus meningkat sekitar lima persen per tahun, menyusul naiknya kebutuhan untuk biofuel sebagai campuran BBM. Rosediana juga mengatakan pemerintah akan mengembangkan KMSI menjadi Dewan Sawit Indonesia yang tugasnya memberikan pertimbangan seperti Dewan Gula Indonesia (DGI). Bedanya, jika semua anggota DGI berasal dari kalangan pemerintahan, Dewan Sawit Indonesia akan beranggotakan pemerintah dan swasta. "Tanggal 4 Mei (2007) nanti akan difinalisasi peresmian Dewan Sawit. Ketuanya kemungkinan besar Menteri Pertanian dan KMSI akan melebur di dalam dewan ini," ujarnya.(*)