Pemkab Lebak targetkan jadi lumbung ikan air tawar nasional
18 Februari 2017 18:47 WIB
Petani bersama mahasiswa menjaring ikan nila merah hasil panen di kolam percobaan Departemen Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB, Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (29/9/2016). Kegiatan tersebut sebagai upaya swasembada protein hewani dengan mengembangkan inovasi di bidang teknologi benih ikan, vaksin dan pakan ikan serta sistem dan teknologi budidaya yang efisien dan berkelanjutan. (ANTARA FOTO/Arif Firmansyah)
Lebak (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten Lebak, Banten menargetkan lumbung ikan nasional sehingga dapat memenuhi permintaan pasar sehingga meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat.
Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Lebak Aep Saepudin di Lebak, Sabtu, mengatakan pihaknya kini mengoptimalkan peningkatan mutu ikan tawar melalui pengembangan benih.
Sebab, benih ikan harus memiliki kualitas dan bersertifikasi.
Pembenihan ikan bersertifikasi itu tentu lebih mudah dikembangkan peternak karena cepat besar juga tahan terhadap penyakit.
Pengembangan benih itu melalui Balai Benih Ikan (BBI) yang ada antara lain BBI Kalanganyar, BBI Cikoncang dan BBI Cipanas.
"Saya yakin jika benih itu berkualitas dipastikan Lebak menjadi lumbung ikan tawar nasional," katanya.
Ia mengatakan, pihaknya juga menyalurkan bantuan benih kepada kelompok-kelompok pembudidaya ikan, termasuk unit pembenihan rakyat (UPR).
Pada 2017, kata dia, mengembangkan budi daya ikan tawar jenis lele dan emas yang dibiayai oleh APBD setempat.
Pengembangan budi daya ikan lele di Kecamatan Warunggunung dan Cibadak, sedangkan ikan emas di Kecamatan Cipanas, Sobang, dan Cirinten.
Mereka para pembudidaya ikan mengembangkan ikan melalui air kolam, sawah, dan keramba.
Selama ini, pengembangan usaha budi daya ikan tawar tumbuh dan berkembang di Kabupaten Lebak guna mencapai lumbung nasional itu.
Untuk mencapai lumbung ikan itu dengan dilakukan revitalisasi usaha dan penggunaan bibit varietas unggul.
"Revitalisasi usaha dan benih unggul bisa meningkatkan produksi dan produktivitas ikan tawar." ujar dia.
Menurut Aep, jumlah pembudidaya ikan di Kabupaten Lebak tercatat 219 kelompok terdiri dari sebanyak 188 kelompok tingkat pemula, 22 tingkat lanjut, dan enam tingkat madya.
Sebanyak 219 kelompok budidaya tersebut dapat menyerap tenaga kerja lokal sebanyak 15.429 orang.
Sementara produksi ikan air tawar 3.416,73 ton, dengan rincian ikan dari kolam sebanyak 2.145,79 ton, sawah 1.089,10 ton, keramba 58,93 ton, kolam air deras 72,09 ton, jaring apung 44,64 ton dan tambak 98.15 ton.
"Kami secara periodik melakukan pembinaan terhadap kelompok pembudidaya ikan air tawar agar dapat meningkatkan produksi," tuturnya.
Seorang pembudidaya ikan air tawar, Arya (45), warga Kecamatan Cibeber Kabupaten Lebak mengaku dirinya sudah tiga tahun mengembangkan kan emas karena permintaan pasar cukup tingggi dan menguntungkan.
Apabila, panen bisa menjual ikan emas sebanyak 10 sampai 15 ton dari dua petak kolam.
"Kami mengembangkan ikan emas di kolam itu dengan masa panen selama tiga bulan," katanya.
Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Lebak Aep Saepudin di Lebak, Sabtu, mengatakan pihaknya kini mengoptimalkan peningkatan mutu ikan tawar melalui pengembangan benih.
Sebab, benih ikan harus memiliki kualitas dan bersertifikasi.
Pembenihan ikan bersertifikasi itu tentu lebih mudah dikembangkan peternak karena cepat besar juga tahan terhadap penyakit.
Pengembangan benih itu melalui Balai Benih Ikan (BBI) yang ada antara lain BBI Kalanganyar, BBI Cikoncang dan BBI Cipanas.
"Saya yakin jika benih itu berkualitas dipastikan Lebak menjadi lumbung ikan tawar nasional," katanya.
Ia mengatakan, pihaknya juga menyalurkan bantuan benih kepada kelompok-kelompok pembudidaya ikan, termasuk unit pembenihan rakyat (UPR).
Pada 2017, kata dia, mengembangkan budi daya ikan tawar jenis lele dan emas yang dibiayai oleh APBD setempat.
Pengembangan budi daya ikan lele di Kecamatan Warunggunung dan Cibadak, sedangkan ikan emas di Kecamatan Cipanas, Sobang, dan Cirinten.
Mereka para pembudidaya ikan mengembangkan ikan melalui air kolam, sawah, dan keramba.
Selama ini, pengembangan usaha budi daya ikan tawar tumbuh dan berkembang di Kabupaten Lebak guna mencapai lumbung nasional itu.
Untuk mencapai lumbung ikan itu dengan dilakukan revitalisasi usaha dan penggunaan bibit varietas unggul.
"Revitalisasi usaha dan benih unggul bisa meningkatkan produksi dan produktivitas ikan tawar." ujar dia.
Menurut Aep, jumlah pembudidaya ikan di Kabupaten Lebak tercatat 219 kelompok terdiri dari sebanyak 188 kelompok tingkat pemula, 22 tingkat lanjut, dan enam tingkat madya.
Sebanyak 219 kelompok budidaya tersebut dapat menyerap tenaga kerja lokal sebanyak 15.429 orang.
Sementara produksi ikan air tawar 3.416,73 ton, dengan rincian ikan dari kolam sebanyak 2.145,79 ton, sawah 1.089,10 ton, keramba 58,93 ton, kolam air deras 72,09 ton, jaring apung 44,64 ton dan tambak 98.15 ton.
"Kami secara periodik melakukan pembinaan terhadap kelompok pembudidaya ikan air tawar agar dapat meningkatkan produksi," tuturnya.
Seorang pembudidaya ikan air tawar, Arya (45), warga Kecamatan Cibeber Kabupaten Lebak mengaku dirinya sudah tiga tahun mengembangkan kan emas karena permintaan pasar cukup tingggi dan menguntungkan.
Apabila, panen bisa menjual ikan emas sebanyak 10 sampai 15 ton dari dua petak kolam.
"Kami mengembangkan ikan emas di kolam itu dengan masa panen selama tiga bulan," katanya.
Pewarta: Mansyur
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017
Tags: