Bangkok (ANTARA News) - Pimpinan junta Thailand pada Rabu menilai bahwa menjadi bahan tertawaan atas terpilihnya Perdana Menteri (PM) tersingkir, Thaksin Shinawatra, menjadi Ketua Asosiasi Golf Thailand. "Itu menggelikan. Saya pikir orang Thailand dalam keadaan bingung. Banyak yang tidak bisa membedakan apa yang baik dan apa yang buruk. Mungkin kita perlu meminta seorang ahli jiwa untuk membantu mereka," kata Jenderal Sonthi Boonyaratglin, Panglima Militer Negeri Gajah Putih itu, kepada koran Thailand yang berbahasa Inggris, Nation. PGAT pada Selasa memperkenalkan Thaksin sebagai ketua baru mereka, meski merupakan kenyataan perdana menteri terguling itu tinggal dalam pengasingan sejak pemerintahannya digulingkan September tahun lalu. Tapi, pengritik Thaksin lainnya mengingatkan agar, tidak meremehkan kekuatan politik golf dan langkah Thaksin menjadi Ketua PGAT yang bisa merupakan upaya untuk kembali ke panggung politik. "Politisi dan padang golf tak bisa dipisahkan. Ketika Thaksin menjadi PM, dia banyak membuat keputusan mengenai padang golf," kata Suriyasai Katasila, yang mengetuai protes jalan raya menentang Thaksin tahun lalu. "Golf dan sepak bola berkaitan dengan jaringan kelompok yang berpengaruh dalam politik," katanya kepada Nation. PM terguling itu dikabarkan membuat kejutan untuk membeli klub sepak bola liga utama Inggris seharga 215 juta dolar Amerika Serikat (AS), menyusul kegagalan membeli Liverpool tiga tahun lalu. Thaksin memangku jabatan di PGAT itu meski hidup dalam pengasingan sejak digulingkan pada September 2006. Dia kini tinggal di Beijing, dan pekan lalu membuka padang golf yang dirancang Jack Nicklaus, pegolf kelas dunia. (*)