Jalur Pasuruan-Probolinggo terendam banjir
16 Februari 2017 20:54 WIB
ilustrasi: Banjir Pasuruan Warga berjalan menembus banjir yang merendam kawasan Kraton, Pasuruan, Jawa Timur, Kamis (12/1/2017). Hujan yang turun beberapa hari terakhir dan meluapnya Sungai Welang merendam ratusan rumah di lima wilayah di kecamatan di Pasuruan. (ANTARA/Umarul Faruq) ()
Pasuruan (ANTARA News) - Jalur pantura yang menghubungkan Pasuruan - Probolinggo, Jawa Timur, kembali terendam banjir menyusul meluapnya Sungai Welang yang melintas di wilayah setempat.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Pasuruan Bhakti Jati Permana, Kamis, mengatakan saat ini jalur tersebut terendam banjir dengan ketinggian sekitar 40 centimeter sampai dengan 50 centimeter.
"Namun demikian, arus airnya ini berjalan. Kondisi ini membuktikan kalau air yang melintas di wilayah ini berjalan dengan lancar ke laut yang sedang surut," katanya.
Ia mengemukakan, pihaknya saat ini sudah menyiagakan personel untuk berjaga di lokasi kejadian banjir, terutama untuk memantau kondisi warga yang rumahnya terendam banjir.
"Permukiman warga yang terendam banjir ini berada di Desa Tambak Rejo, Kraton, dengan sebanyak 900 kepala keluarga dan juga di Sukorejo sebanyak 400 kepala keluarga," katanya.
Ia menjelaskan, banjir ini merupakan banjir langganan sehingga kesiapsiagaan sudah dilakukan dengan cepat, termasuk rumah warga yang menjadi langganan banjir.
"Kami masih terus berkoordinasi dan optimis banjir yang melintas di wilayah ini akan cepat surut mengingat airnya mengalir dengan cepat ke laut," katanya.
Sebelumnya, banjir juga terjadi pada bulan Januari 2017 di wilayah setempat menyusul tingginya curah hujan yang terjadi.
"Selain itu, banjir juga ditunjang dengan air kiriman dari wilayah hulu seperti di wilayah Malang dan sekitarnya," katanya.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Pasuruan Bhakti Jati Permana, Kamis, mengatakan saat ini jalur tersebut terendam banjir dengan ketinggian sekitar 40 centimeter sampai dengan 50 centimeter.
"Namun demikian, arus airnya ini berjalan. Kondisi ini membuktikan kalau air yang melintas di wilayah ini berjalan dengan lancar ke laut yang sedang surut," katanya.
Ia mengemukakan, pihaknya saat ini sudah menyiagakan personel untuk berjaga di lokasi kejadian banjir, terutama untuk memantau kondisi warga yang rumahnya terendam banjir.
"Permukiman warga yang terendam banjir ini berada di Desa Tambak Rejo, Kraton, dengan sebanyak 900 kepala keluarga dan juga di Sukorejo sebanyak 400 kepala keluarga," katanya.
Ia menjelaskan, banjir ini merupakan banjir langganan sehingga kesiapsiagaan sudah dilakukan dengan cepat, termasuk rumah warga yang menjadi langganan banjir.
"Kami masih terus berkoordinasi dan optimis banjir yang melintas di wilayah ini akan cepat surut mengingat airnya mengalir dengan cepat ke laut," katanya.
Sebelumnya, banjir juga terjadi pada bulan Januari 2017 di wilayah setempat menyusul tingginya curah hujan yang terjadi.
"Selain itu, banjir juga ditunjang dengan air kiriman dari wilayah hulu seperti di wilayah Malang dan sekitarnya," katanya.
Pewarta: Indra Setiawan
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017
Tags: