Samarinda (ANTARA News) - Bom palsu yang dibawa pelaku teror yang mengancam akan meledakkan Bank BRI Cabang Pembantu Suryanata, Samarinda, Kalimantan Timur, menurut polisi bentuk dan rangkaiannya sangat mirip dengan bom asli.

"Rangkaian bom yang dibawa pelaku teror itu persis bom asli. Pada bom palsu itu sudah ada kabel, aluminium foil, benda menyerupai chip yang dapat menghubungkan dengan telepon genggam serta tanah liat yang jika pada bom asli itu adalah bahan peledak. Jadi, yang tidak ada pada bom yang dibawa pelaku yakni, detonator dan bahan peledak," kata Kapolresta Samarinda Kombes Pol Eriadi di Samarinda, Selasa.

Kemampuan pelaku membuat rangkaian bom palsu itu, kata Eriadi, sangat berbahaya sehingga ia langsung mengisntruksikan segera dilakukan penyelidikan dan dan pemeriksaan lebih mendalam terhadap AF, sang pelakunya.

"Saya sudah sampaikan kepada Kapolsek Samarinda Ulu agar keahliannya merakit bom mirip bom asli itu-- dengan cara belajar di YouTube--jangan sampai dimanfaatkan pihak lain. Ini benar-benar harus didalami dan diawasi, sebab bisa dimanfaatkan orang lain, karena AF sudah mampu merangkai bom dan tersisa dua alat yang tidak ada yakni detonator dan bahan peledak," ujarnya.

"Kalau dia bisa isi itu maka ini sangat berbahaya karena bisa menjadi bom sehingga harus diantisipasi dan benar-benar diwaspadai," kata Eriadi.

Polisi, lanjut Eriadi, juga masih terus mendalami motif AF melakukan aksi teror di Bank BRI Cabang Pembantu Suryanata dengan membawa bom palsu tersebut.

"Kasus ini masih dalam proses pengembangan penyelidikan, apakah ini murni motif ekonomi seperti keterangan pelaku yang mengaku terlilit hutang atau ada tujuan lain. Ini yang masih terus kami dalami. tetapi saya pastikan, kasus bom palsu ini tidak terkait jaringan teroris," terang Eriadi.

Teror bom tersebut berlangsung di Kantor Bank BRI Cabang Pembantu Suryanata, Senin siang (13/2) sekitar pukul 11.00 Wita.

Pelaku yang diperkirakan berusia sekitar 40 tahun yang bekerja di sebuah perusahaan tambang batu bara di Kutai Kartanegara itu ditangkap setelah sempat bergumul dengan warga dan satpam Bank BRI.

Tim Gegana bersama tim Jihandak Brimob Polda Kaltim yang datang ke lokasi pada Senin siang (13/2) sekitar pukul 12.00 Wita, langsung melakukan sterilisasi kemudian mengevakuasi benda diduga bom tersebut.