Jakarta (ANTARA News) - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk mencatatkan perolehan laba bersih Rp2,61 triliun pada Desember 2016 atau naik 41,49 persen dibanding laba bersih 2015 yang sebesar Rp1,85 triliun.

Direktur Utama BTN, Maryono, dalam paparan kinerja di Jakarta, Senin, mengatakan pencapaian positif tersebut ditopang kinerja penyaluran kredit dan penghimpunan simpanan yang mencatatkan pertumbuhan di atas rata-rata industri.

Dia juga mengatakan raihan positif laba bersih BTN juga diikuti kualitas aset yang terus membaik.

"Kami optimistis BTN mampu melanjutkan kinerja positif tersebut pada tahun ini mengingat kondisi ekonomi yang mulai menunjukkan geliat positif serta berbagai kebijakan pemerintah dan regulator yang mendukung perkembangan sektor properti," kata Maryono.

Perolehan laba bersih BTN didukung margin bunga bersih (net interest margin/NIM) yang naik dari 4,87 persen Desember 2015 menjadi 4,98 persen.

Peningkatan laba bersih BTN juga didorong kenaikan pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) dan pendapatan operasional.

Pendapatan bunga bersih BTN tercatat Rp8,25 triliun pada akhir 2016, atau naik sebesar 20,17 persen yoy dari Rp6,86 triliun di akhir 2015.

Kemudian, pendapatan operasional tumbuh 32,31 persen secara tahunan dari Rp2,53 triliun (Desember 2015) menjadi Rp3,35 triliun (Desember 2016).

Di sisi lain, rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) BTN membaik dari 16,97 persen pada Desember 2015 menjadi 20,34 persen di Desember 2016.

Peningkatan CAR tersebut disumbang revaluasi aset yang dilakukan BTN pada April 2016.

"Pencapaian kinerja tahun 2016 ini didukung komitmen dan kerja keras seluruh manajemen mencapai target serta menerapkan berbagai transformasi yang dicanangkan perseroan," kata Maryono.