Banjir bandang-tanah longsor hantam Kota Bitung
12 Februari 2017 19:25 WIB
Ilustrasi--Tanah Longsor Kintamani Bali. Sejumlah warga mencari barang-barang yang masih bisa diselamatkan setelah tersapu tanah longsor di Desa Songan, Kintamani, Bali, Jumat (10/2/2017). Tanah longsor yang terjadi Kamis (9/2/2017) di Kintamani merusak tujuh unit rumah sehingga menyebabkan 12 warga tewas dan lima luka-luka. (ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana)
Bitung (ANTARA News) - Bencana banjir bandang dan tanah longsor menghantam empat kecamatan di Kota Bitung, Sulawesi Utara, Minggu.
"Empat kecamatan yang terdampak bencana banjir tersebut adalah Aertembaga, Maesa, Lembeh Selatan dan Lembeh Utara," kata Wali Kota Bitung, Maxmiliaan Jonas Lomban di Bitung, Minggu.
Dia mengatakan akibat bencana banjir tersebut ratusan penduduk harus mengungsi san diminta menetap di lokasi aman sampai keadaan kembali normal agar tidak menjadi korban.
Menurut Lomban, meskipun tidak ada korban jiwa, tetapi ada enam warga yang tertimbun namun berhasil diselamatkan dan dibawa ke rumah sakit.
Lomban mengatakan pemerintah kota Bitung, dibantu TNI dan Polri, langsung melakukan tindakan cepat untuk menangani para korban sekaligus melakukan tindakan di tempat untuk mempercepat akses ke lokasi bencana.
Saat memantau di lokasi bencana, Lomban minta agar seluruh masyarakat tetap waspada karena hujan belum berhenti, padahal sudah lebih dari 15 jam dengan intensitas tinggi.
"Tim pemerintah kota yang terdiri atas Badan Penanggulangan bencana Daerah (BPBD), Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Sosial, serta aparat di kecamatan langsung membuka lokasi yang terkena longsor," katanya.
Sedangkan dinas sosial langsung membuka dapur umum bagi warga yang jadi korban banjir, karena untuk sementara mereka tak bisa masak, selain itu juga mendapatkan bantuan makanan siap saji.
Lomban memberikan apresiasi kepada TNI dan Kepolisian serta masyarakat yang turut membantu warga yang terkena musibah bencana, sambil minta seluruh camat dan lurah tetap melaporkan perkembangan setiap 15 menit.
"Empat kecamatan yang terdampak bencana banjir tersebut adalah Aertembaga, Maesa, Lembeh Selatan dan Lembeh Utara," kata Wali Kota Bitung, Maxmiliaan Jonas Lomban di Bitung, Minggu.
Dia mengatakan akibat bencana banjir tersebut ratusan penduduk harus mengungsi san diminta menetap di lokasi aman sampai keadaan kembali normal agar tidak menjadi korban.
Menurut Lomban, meskipun tidak ada korban jiwa, tetapi ada enam warga yang tertimbun namun berhasil diselamatkan dan dibawa ke rumah sakit.
Lomban mengatakan pemerintah kota Bitung, dibantu TNI dan Polri, langsung melakukan tindakan cepat untuk menangani para korban sekaligus melakukan tindakan di tempat untuk mempercepat akses ke lokasi bencana.
Saat memantau di lokasi bencana, Lomban minta agar seluruh masyarakat tetap waspada karena hujan belum berhenti, padahal sudah lebih dari 15 jam dengan intensitas tinggi.
"Tim pemerintah kota yang terdiri atas Badan Penanggulangan bencana Daerah (BPBD), Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Sosial, serta aparat di kecamatan langsung membuka lokasi yang terkena longsor," katanya.
Sedangkan dinas sosial langsung membuka dapur umum bagi warga yang jadi korban banjir, karena untuk sementara mereka tak bisa masak, selain itu juga mendapatkan bantuan makanan siap saji.
Lomban memberikan apresiasi kepada TNI dan Kepolisian serta masyarakat yang turut membantu warga yang terkena musibah bencana, sambil minta seluruh camat dan lurah tetap melaporkan perkembangan setiap 15 menit.
Pewarta: Joyce Bukarakombang
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017
Tags: