Makassar (ANTARA News) - Sebagian nelayan di Kota Makassar, Sulawesi Selatan sekitar dua pekan terakhir tidak melaut akibat kondisi cuaca yang sulit diprediksi.

"Meskipun hujan sudah mulai berkurang, namun kami masih mengkhawatirkan angin kencang yang dapat terjadi sewaktu-waktu," kata salah soerang nelayan Abd Kadir, di Makassar, Minggu.

Menurut warga di Kecamatan Ujung Tanah, Kota Makassar ini, selama tidak melaut terpaksa memperbaiki jaring atau pukat saja, sambil menunggu kondisi cuaca lebih stabil.

Selain itu, lanjut dia, untuk memenuhi kebutuhan rumah tangganya, terpaksa meminjam pada ponggawa (bos) dengan perjanjian utang tersebut dibayar setelah turun melaut lagi.

"Meminjam ini selalu kami lakukan pada saat cuaca buruk. Dulu mengandalkan pinjaman koperasi nelayan, tapi kini koperasinya membatasi pinjaman," katanya lagi.

Hal senada dikemukakan nelayan di Pulau Barrang Syamsuddin yang wilayah tangkapannya di sekitar Selat Makassar.

Menurut dia, dua pekan ini tidak melaut karena adanya imbauan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah IV Makasssar.

"Masyarakat nelayan diimbau untuk tidak melakukan aktivitas hingga kondisi cuaca sudah kembali normal," katanya lagi.

Berdasarkan data BMKG Wilayah IV Makassar diketahui curah hujan di wilayah Kota Makassar dan sekitarnya rata-rata 30 milimeter. Tingkat kelembaban 83 persen dengan suhu antara 24-29 derajat Celsius.