Situbondo (ANTARA News) - Badan Penaggulangan Bencana Daerah Situbondo, Jawa Timur, mencatat tujuh rumah milik warga rusak akibat bencana longsor setelah daerah ini diguyur hujan lebat disertai angin kencang.
"Bencana longsor yang menimpa tujuh rumah warga RT 003/RW 001 Dusun Krajan Desa Alas Tengah, Kecamatan Sumbermalang, terjadi setelah sebelumnya di Kawasan Lereng Gunung Argopuro tersebut diguyur hujan lebat sekitar 3 jam," ujar Koordinator Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Situbondo Puriyono di Situbondo, Sabtu malam.
Ia menyebutkan rumah masing-masing warga yang rusak berat akibat bencana longsor itu di antaranya rumah Latif (25) dihuni 5 jiwa selamat, Sutamar (51) dihuni 5 jiwa selamat, Muhiddin (43) dihuni 6 jiwa selamat, Juno (37) dihuni 1 jiwa selamat, Muhari (77) dihuni 1 jiwa selamat, rumah milik Mohati (47) dihuni 3 jiwa selamat dan rumah milik Srakmi (53) dihuni 2 jiwa selamat.
Bencana longsor di satu dusun itu, katanya, terjadi pada Sabtu sore sekitar pukul 16.00 WIB setelah sebelumnya di daerah tersebut diguyur hujan lebat disertai angin kencang dan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa longsor, tetapi rata-rata rumah warga rusak berat.
"Setelah mendapatkan laporan bencana longsor di rumah warga yang tinggal di pegunungan itu petugas BPBD dan Forkopimka (Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan) serta perangkat desa langsung ke lokasi kejadian dan melakukan pendataan dan membantu warga membersihkan longsoran," ucapnya.
Menurutnya, kendati tidak ada korban jiwa dalam peristiwa longsor akan tetapi saat ini warga yang rumahnya rusak berat untuk sementara tidur di rumah tetangga atau saudaranya.
"Kami juga suda mengimbau kepada masyarakat sekitar pegunungan yang lokasi rumahnya memiliki resiko terjadi longsor untuk tetap waspada jika terjadi hujan lebat dan ada tanda-tanda akan terjadi longsor," tuturnya.
Longsor Situbondo menyebabkan tujuh rumah warga rusak
11 Februari 2017 23:11 WIB
ilustrasi banjir, ilustrasi genangan, ilustrasi hujan, ilustrasi longsor (ANTARA News / Insan Faizin Mubarak)
Pewarta: Novi Husdinariyanto/Zumrotun Solichah
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017
Tags: