Wali Kota ingin adopsi rumah panggung khas Bekasi
10 Februari 2017 18:55 WIB
Ilustrasi--Tradisi Pindahkan Rumah Panggung Sejumlah warga bergotong royong memindahkan rumah panggung di Desa Barugaya, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, Jumat (4/11/2016). Tradisi memindahkan rumah panggung dengan cara diangkat secara gotong royong tersebut masih dilakukan masyarakat setempat sebagai sikap kebersamaan sesama warga dan juga untuk mempertahankan bentuk rumah tradisional seperti rumah panggung. (ANTARA /Abriawan Abhe) ()
Bekasi (ANTARA News) - Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi akan mengadopsi struktur bangunan rumah panggung khas Bekasi dalam program bedah rumah tidak layak huni mulai 2017 di wilayah setempat.
"Struktur bangunan rumah panggung ini menjadi ciri khas budaya Bekasi yang harus kita jaga dan lestarikan," katanya di Bekasi, Jumat.
Program kerja itu akan diimplementasikan secara perdana di Kecamatan Jatisampurna karena kawasannya masih dihuni mayoritas warga asli Bekasi.
"Budaya asli Bekasi harus tetap dipertahankan dan mampu mewarnai pembangunan yang begitu pesat di Kota Bekasi khususnya di Kecamatan Jatisampurna," katanya.
Rencana itu, kata dia, sudah disosialisasikan Pemkot Bekasi kepada masyarakat setempat dalam agenda Road Show Pengurus Besar Badan Kekeluargaan Masyarakat Kota Bekasi ( BKM-KB) di Kampung Kranggan Wetan Kelurahan Jatirangga RT 03 RW 10 Kecamatan Jatisampurna.
Menurut dia, sebagai wilayah yang masih kental dengan budaya asli Bekasi, tentunya pelestarian itu dapat menjadi pusat berkembangnya budaya lokal Bekasi.
"Untuk memelihara budaya asli Kranggan, saya akan membuat program Rutilahu yang akan berjalan di tahun 2017 dalam konsep rumah panggung," katanya.
Menurut dia, konsep rumah panggung asli Kranggan cocok diterapkan di Kecamatan Jatisampurna sebagai bentuk kearifan lokal yang harus terus dijaga.
Program rehabilitasi rumah tidak layak huni tahun ini rencananya akan memperbaiki 25 rumah dalam satu kelurahan.
"Khusus di Kecamatan Jatisampurna, saya menginginkan bentuk rumahnya adalah rumah panggung khas Kranggan, sehingga nantinya masyarakat bisa terus memelihara budaya lokal dalam bentuk rumah adat asli Bekasi," katanya.
"Struktur bangunan rumah panggung ini menjadi ciri khas budaya Bekasi yang harus kita jaga dan lestarikan," katanya di Bekasi, Jumat.
Program kerja itu akan diimplementasikan secara perdana di Kecamatan Jatisampurna karena kawasannya masih dihuni mayoritas warga asli Bekasi.
"Budaya asli Bekasi harus tetap dipertahankan dan mampu mewarnai pembangunan yang begitu pesat di Kota Bekasi khususnya di Kecamatan Jatisampurna," katanya.
Rencana itu, kata dia, sudah disosialisasikan Pemkot Bekasi kepada masyarakat setempat dalam agenda Road Show Pengurus Besar Badan Kekeluargaan Masyarakat Kota Bekasi ( BKM-KB) di Kampung Kranggan Wetan Kelurahan Jatirangga RT 03 RW 10 Kecamatan Jatisampurna.
Menurut dia, sebagai wilayah yang masih kental dengan budaya asli Bekasi, tentunya pelestarian itu dapat menjadi pusat berkembangnya budaya lokal Bekasi.
"Untuk memelihara budaya asli Kranggan, saya akan membuat program Rutilahu yang akan berjalan di tahun 2017 dalam konsep rumah panggung," katanya.
Menurut dia, konsep rumah panggung asli Kranggan cocok diterapkan di Kecamatan Jatisampurna sebagai bentuk kearifan lokal yang harus terus dijaga.
Program rehabilitasi rumah tidak layak huni tahun ini rencananya akan memperbaiki 25 rumah dalam satu kelurahan.
"Khusus di Kecamatan Jatisampurna, saya menginginkan bentuk rumahnya adalah rumah panggung khas Kranggan, sehingga nantinya masyarakat bisa terus memelihara budaya lokal dalam bentuk rumah adat asli Bekasi," katanya.
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017
Tags: