Lebak (ANTARA News) - Empat kecamatan di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, dilanda banjir akibat luapan sejumlah sungai di daerah itu.

"Kami belum melakukan pendataan, karena hujan masih berlangsung dan warga masih terkepung banjir," kata Camat Endi Suhendi saat dihubungi di Rangkasbitung, Lebak, Kamis.

Banjir di Kecamatan Leuwidamar akibat luapan Sungai Cisimeut setelah dilanda hujan sejak Rabu (8/2) malam.

Saat ini, hujan masih berlangsung dan beberapa desa di wilayahnya itu terendam banjir.

Banjir terparah terjadi di Desa Jayanti, Parahiyangan dan Cisimeut.

Ia mengatakan tim evakuasi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lebak sudah terjun di lapangan.
Petugas BPBD terus melakukan evakuasi di lokasi-lokasi perkampungan yang dilanda banjir.

Kebanyakan warga yang terkena banjir berada di bantaran daerah aliran sungai. Diperkirakan ketinggian air banjir antara 2,0-2,5 meter.

"Kami terus berkoordinasi dengan instansi lain untuk penanganan banjir itu," katanya.

Menurut dia, banjir yang menerjang perkampungan di Kecamatan Leuwidamar itu sekitar pukul 06.00 WIB hingga kini belum surut.

Apalagi, hujan intensitas deras dan sedang hingga kini masih berlangsung dan kemungkinan banjir terus meluas.

Masyarakat yang rumahnya tergenang banjir diharapkan untuk sementara tinggal di tempat yang lebih aman.

"Kami berharap sore ini banjir segera surut dan warga bisa kembali ke rumah," katanya.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lebak Kaprawi mengatakan banjir menerjang empat kecamatan yakni Leuwidamar, Cijaku, Gunungkencana dan Banjarsari.

Saat ini, petugas evakuasi sedang berada di lapangan untuk melakukan evakuasi juga pendataan.

Namun, instansi ini belum bisa memberikan jumlah keterangan rumah warga yang terendam banjir maupun korban jiwa.

"Kami mengosentrasikan pertolongan evakuasi untuk mengurangi resiko kebencanaan agar tidak menimbulkan korban jiwa maupun kerusakan material yang lebih besar," jelasnya.