Jakarta (ANTARA News) - Kepala Staf Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Hadi Tjahjanto mengungkapkan bahwa pihaknya tengah menginvestigasi pembelian helikopter Augusta Wesland (AW) 101 buatan Inggris dan Italia.

"Kami siapkan dokumen pendukung. Saya akan berikan info kepada panglima TNI terkait bagaimana proses perencanaan, sampai pesawat itu ada," katanya, saat meninjau Markas Wing I Pasukan Khas (Paskhas) di Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Rabu.

Ia menuturkan, tim investigasi yang dibentuknya kini menelaah dokumen terkait rencana pengadaan hingga pembelian helikopter untuk keperluan personel sangat-sangat penting (very very important person/VVIP) itu.

Mantan Inspektur Jenderal Kementerian Pertahanan (Irjen Kemhan) tersebut menyatakan bahwa tidak mematok jangka waktu proses investigasi pembelian helikopter AW101itu karena tidak mau terburu-buru agar hasil penyelidikan tepat sasaran.

"Kita harus pelan-pelan," ucap Hadi.

KSAU pun belum mengetahui bagaimana nasib helikopter yang dipesan pada era KSAU sebelumnya, Marsekal (Purn) Agus Supriatna.

Tim investigasi TNI AU bergerak seirama dengan tim yang dibentuk Panglima TNI. Saat investigasi usai, Hadi mengatakan, Panglima TNI yang berwenang menentukan satu heli AW101.

"Sesuai mekanisme, operasi perencanaan itu panglima TNI yang menentukan," katanya.

Ia pun menegaskan kembali bahwa pengadaan helikopter AW101, yang kini sudah tiba di Indonesia berasal dari anggaran unit organisasi di TNI AU, yang seharusnya alat utama sistem persenjataan (alutsista) hanya bisa dianggarkan apabila digunakan secara khusus.

"Pada waktu itu kekhususannya adalah akan mengadakan heli VVIP. Namun, karena perkembangan situasi, akhirnya Presiden memutuskan digagalkan, dan tidak jadi," demikian Marsekal TNI Hadi Tjahjanto.