"Kami optimistis, ekonomi di 2017 akan tumbuh di atas baseline 5,1 persen," kata dia, di Jakarta, Rabu.
Dia mengatakan upaya mendorong pertumbuhan ekonomi itu akan dilakukan melalui percepatan pembangunan infrastruktur, menerbitkan paket deregulasi, mendorong proses industrialisasi dan meningkatkan kualitas pendidikan vokasi.
"Kebijakan baru terutama pengembangan pendidikan kejuruan, reforma agraria dan beberapa kebijakan pemerataan, bisa menaikkan pertumbuhan," ujarnya.
Melalui pembenahan itu, Nasution optimistis pertumbuhan ekonomi pada 2017 bisa mencapai kisaran 5,2 persen-5,4 persen, atau lebih tinggi dari kinerja ekonomi pada 2016 yang tumbuh 5,02 persen.
Angka 5,02 persen ini sesuai pernyataan resmi Badan Pusat Statistik kepada publik beberapa waktu lalu.
Pencapaian angka pertumbuhan ini (5,02 persen) lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi nasional pada 2015 yang tercatat sebesar 4,88 persen dan pada 2014 sebesar 5,01 persen.
Sektor konsumsi rumah tangga memberikan kontribusi terbesar dalam PDB 2016 yaitu mencapai 56,5 persen, diikuti pembentukan modal tetap bruto 32,57 persen dan ekspor 19,08 persen.
Secara spasial, struktur ekonomi pada 2016 masih didominasi kelompok provinsi di Jawa yang memberikan kontribusi terhadap PDB sebesar 58,49 persen, diikuti Sumatera 22,03 persen dan Kalimantan 7,85 persen.