Kupang, NTT (ANTARA News) - Kepala Dinas Perhubungan NTT, Timur Djami, mengatakan, musibah kapal pengangkut BBM tenggelam di perairan Flores Timur, Selasa malam (7/2), karena kelalain nahkoda kapal.

"Saya sudah konfirmasi, pihak Syahbandar sudah mengingatkan nahkoda untuk tidak berlayar karena perairan laut lagi tidak aman, tetapi nahkoda tetap berlayar tanpa seizin petugas Syahbandar Larantuka," kata Djami, di Kupang, Rabu.

KM Alfian Lembata yang mengangkut BBM tujuan Lembata, tenggelam di perairan Tanjung Gemuk-Adonara, Flores Timur, karena dihantam gelombang dan angin kencang.

Kapal yang mengangkut 35 ton BBM jenis premium, minyak tanah, dan solar itu tenggelam. Namun nahkoda dan delapan ABK berhasil menyelamatkan diri dengan berenang ke pantai.

Sejak 5 Februari 2017, Syahbandar Larantuka tidak memberi izin untuk berlayar karena adanya peringatan dini cuaca yang dikeluarkan BMKG.

Namun, nahkoda KM Alfian Lembata tidak mengindahkan larangan Syahbandar dan tetap berlayar pada malam hari menuju Lembata.