Bekasi (ANTARA News) - Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat, mencatat sebanyak 71 dari 267 unit truk pengangkut sampah di wilayah setempat tidak dapat digunakan karena rusak.

"Bisa dilihat sekarang, ada 71 truk sampah yang rusak dan tidak dapat beroperasi. Ini sangat mengganggu pengangkutan sampah per harinya di Kota Bekasi," kata Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi di Bekasi.

Hal itu dikatakan saat meninjau operasional workshop atau bengkel truk sampah di Kelurahan Bojongmenteng, Kecamatan Rawalumbu, Kota Bekasi, Selasa siang.

Menurut Rahmat, kerusakan truk tersebut beragam, namun mayoritas akibat kondisi suku cadang yang rusak karena usia pemakaian.

"Suku cadang truk-truk ini juga harus tersedia di workshop ini, jadi perbaikan tidak memakan waktu lama," katanya.

Rahmat menaruh harapan kepada petugas workshop untuk meningkatkan kinerjanya dalam melakukan perbaikan truk agar proses pengangkutan sampah produksi rumah tangga di wilayahnya terus berjalan.

Rahmat menginstruksikan jajaran Dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi mengoptimalkan fungsi workshop dump truck dalam rangka mendukung pengangkutan sampah di Kota Bekasi.

"Dengan produksi sampah per hari 1.600 ton yang harus dilayani, Pemerintah Kota Bekasi menginginkan optimalisasi pengangkutan sampah dengan pengembangan workshop yang optimal," katanya.

Dia juga mengkritisi sitem kerja workshop yang belum optimal akibat adanya kekurangan sarana dan prasarana.

"Sudah berkali-kali saya mengintruksikan untuk perbaikan sistem kerja workshop truk sampah sehingga bisa optimal dalam perbaikan dan perawatan truk sampah," katanya.

Sementara itu Kepala Dinas LH Kota Bekasi Jumhana Lutfi mengatakan saat ini ada 267 truk di dinasnya dan yang dapat beroperasi 196 truk, sisanya dalam perbaikan.

"Saat ini ada sekitar 1.600 ton sampah per harinya di Kota Bekasi, sementara kami baru mampu mengangkut 600 ton sampah dengan truk yang ada, sehingga perlu ada pengembangan dari sistem kerja workshop ini," katanya.