Astana (ANTARA News) - Pertemuan teknis mengenai pemantauan gencatan senjata Suriah dimulai pada Senin (6/2) di Astana, yang dihadiri oleh wakil dari Iran, Rusia, Jordania, Turki dan PBB.
Para peserta sepakat bahwa mekanisme pemantauan efektif gencatan senjata sudah berfungsi, kata Kepala Delegasi Rusia dan Wakil Kepala Staf Diraktorat Jenderal Operasi Utama Mayor Jenderal Stanislav Gadzhimagomedov setelah pertemuan di Ibu Kota Kazakhstan, Astana.
"Ada pusat kendali kepatuhan Rusia dan Turki. Kami berbagi data mengenai pelanggaran setiap hari, menganalisis semuanya, melakukan tindakan guna menghapuskan sebagian besar serangan timbal-balik dan meredakan ketegangan," kata Gadzhimagomedov.
"Semua delegasi telah mengkonfirmasi kesiapan mereka untuk melanjutkan interaksi guna mewujudkan pelaksanaan penuh gencatan senjata di Suriah," katanya.
Namun, sebagaimana disampaikan oleh semua peserta, upaya gencatan senjata seringkali dicampuri oleh kelompok teror internasional, kata jenderal tersebut, sebagaimana diberitakan Xinhua.
Menurut dia, mekanisme untuk menjamin sepenuhnya-dipatuhi moda gencatan senjata sudah berjalan. Semua peserta pembicaraan perdamaian membahas tindakan timbal-balik dalam membangun kepercayaan untuk menjamin akses kemanusiaan tanpa halangan ke daerah yang dicabik perang.
Satuan Tugas Gabungan mengenai Suriah dibentuk sejalan dengan hasil kesepakatan internasional mengenai pembicaraan perdamaian tentang Suriah, yang diselenggarakan di Astana pada 23-24 Januari.
Pertemuan Senin menjadi pertemuan pertama Satuan Tugas Gabungan dan semua peserta sepakat untuk mengadakan pertemuan selanjutnya pada 15-16 Februari.
(C003)
Rusia-Turki-Iran-Jordania bahas gencatan sencatan senjata Suriah
7 Februari 2017 11:04 WIB
Dokumen foto militer Turki yang bertugas menghancurkan ISIS di Suriah. (Holmskjold)
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2017
Tags: