Jakarta (ANTARA News) - Kanye West, salah satu selebriti pendukung Donald Trump, tampaknya telah menghapus tweet mengenai pertemuannya tahun lalu dengan presiden terpilih Amerika Serikat tersebut, di mana keduanya membahas soal isu-isu multikultural.

Kicauan rapper yang berpengaruh tersebut di Twitter tentang pertemuannya pada 13 Desember di Trump Tower, New York, di mana West mengatakan dia ingin membahas "bullying, mendukung guru, modernisasi kurikulum dan kekerasan di Chicago," hilang dari akunnya pada Senin (6/2).

Setelah pertemuan itu, dalam akun Twitter-nya West juga menulis bahwa dia merasa "penting untuk memiliki jalur komunikasi langsung dengan presiden masa depan kita jika kita benar-benar menginginkan perubahan."

Baca juga: Kanye West bertemu Trump bahas isu multikultural

West (39) muncul sebagai salah satu sosok terkenal yang mendukung Trump selama kampanye pemilu 2016. Dia menjadi berita utama pada bulan November ketika dia dicemooh di konsernya saat menyatakan dukungannya untuk Trump, meskipun dia mengatakan dia tidak memilih di pemilihan presiden.

Tidak jelas mengapa tweet tentang Trump dihapus, namun penyanyi "Jesus Walks" itu telah menjadi target kemarahan dan sarkasme fans di media sosial setelah pertemuan Desember lalu.

Perwakilan West tidak merespon untuk memberi komentar.

Situs selebriti TMZ, mengutip sumber tak dikenal, mengatakan bahwa West telah menghapus tweet karena dia tidak senang dengan kebijakan Trump sejak menjabat.

Termasuk larangan berwisata ke Amerika Serikat untuk tujuh negara mayoritas Muslim dan Trump mengatakan bahwa dia akan "mengirim FBI" untuk "memperbaiki 'pembantaian' mengerikan yang terjadi" di Chicago karena tingkat kejahatan yang tinggi.

West sendiri dibesarkan di Chicago, demikian Reuters.

Baca juga: Ternyata Kanye West tak diundang Trump ke pelantikan