Pembukaan Latihan Praja Bhakti yang diikuti ratusan orang taruna dan taruni asal Magelang itu dilakukan langsung oleh Gubernur Akademi Militer, Mayor Jenderal TNI Arif Rahman, di lapangan Desa Kedunglengkong, Kecamatan Simo, Boyolali, Senin.
Menurut Rahman, Latihan Praja Bhakti 2017 itu wajib diikuti 498 taruna dan taruni sebelum lulus menjadi letnan dua sesuai kecabangan masing-masing. Latihan Praja Bhakti itu merupakan latihan luar untuk mengasah kemampuan teritorial para taruna.
"Taruna dan taruni ini, setelah lulus dapat langsung membaur bersama masyarakat," kata Rahman.
Salah satu rangkaian dalam Latihan Praja Bhakti oleh taruna tingkat II dan III Akademi Militer itu adalah pra jabatan di enam desa di Kecamatan Simo dan Kecamatan Nogosari.
Menurut Rahman, Latihan Praja Bhakti merupakan proses pembelajaran bagi taruna dan taruni bagaimana mereka bisa membaur dan berkomunikasi dengan masyarakat. Mereka setelah lulus dan bertugas juga akan bertemu di lingkungan masyarakat misalnya melalui kegiatan TNI Manunggal Masuk Desa.
Sesuai instruksi panglima TNI, kata dia, sebagai prajurit TNI AD, para taruna harus menyatu dengan masyarakat. Dengan persatuan itu, sehingga pembangunan nasional akan tercapai dengan maksimal.
Selama enam hari mereka melaksanakan berbagai kegiatan baik fisik maupun non fisik. Kegiatan fisik seperti pembangunan talut, pengerasan jalan, dan pembangunan pos keamanan lingkungan, juga memberi penyuluhan kesehatan, bela negara, pencegahan narkoba, dan sosialisasi penerimaan taruna Akademi Militer.
Rahman berharap masyarakat di Boyolali mendapatkan gambaran yang jelas dan tepat soal informasi penerimaan taruna Akademi Militer. Salah satu yang pasti dan jelas adalah untuk bisa menjadi taruna Akademi Militer tidak diperlukan biaya sepeserpun.