Solo (ANTARA News) - Tim SAR berhasil menemukan jasad korban tenggelam, Ade Putra Setyawan (10) warga RT 03 RW 25 Kelurahan Jebres Tengah Solo, di kawasan Dukuh Sapen, Desa Pilang Sari, Kecamatan Gesi Desa, Kabupaten Sragen, Jateng, Minggu.

Menurut Yohan Tri Anggoro staf Humas BASARNAS Kota Surakarta, jasad korban ditemukan terbawa arus hingga sekitar 35 kilomter dari tempat kejadian terseretnya arus di Kali Anyar dibawah Jembatan Mipitan, Jebres Solo, pada Jumat (3/2).

"Jasad korban ditemukan oleh tim gabungan sukarelawan yang memasang jaring di kawasan Dukuh Sapen Sragen, sekitarMinggu pukul 06.10 WIB," kata Yohan.

Tim SAR gabungan dengan memasang jaring di sungai, ternyata membawa hasil setelah selama tiga hari melakukan penyisiran di sepanjang sungai wilayah Solo hingga Sragen. Jenazah korban tersangkut di jaring kondisi masih lengkap dengan memakai baju pramuka menempel ditubuhnya.

Selain itu, keluarga korban juga didatangkan ke lokasi untuk memastikan ciri-cirinya, dan jenazahnya langsung bawa ke rumah duka di Kelurahan Jebres Tengah, Solo, untuk dimakamkan.

Kepala Polsek Jebres Kompol Edison Panjaitan mengatakan peristiwa tenggelamnya Ade Putra Setyawan berawal dari korban bersama dua rekannya yakni Ahmad Bagas (9) dan Farel Pungky (9) asal Mojosongo yang sedang melihat orang memancing ikan di Kali Anyar Jebres Solo, pada Jumat (3/2).

Korban bersama dua temannya saat melihat orang mancing ikan di Kawasan Jembatan Mipitan Kecamatan Jebres, sebenranya sudah diperingatkan agar jangan terlalu dekat dekat bibir sungai.

Namun, mereka tetap mendekat dan korban saat berjalan diduga terpeleset saat hendak mencuci tangannya. Korban sebenarnya sudah berusaha ditolong dengan kayu pancing, tetapi gagal akibat derasnya arus sungai saat hujan turun.

Korban akhirnya terserat arus deras di Kali Anyar hingga tenggelam, dan Tim SAR bersama warga berusaha melakukan penyisiran untuk mencari korban. Namun, sukarelawan belum menemui hasil.

Kasman (57) ayah korban mengaku tidak ada firasat apapun ketika anaknya mendapatkan musibah hilang terseret arus banjir. Namun, keluarganya sudah ikhlas dan menerima kejadian tersebut.

"Ade Putra anak bungsu dari tiga bersaudara. Saya sudah ikhlas atas musibah ini," kata Kasman ayah korban.