Valletta (ANTARA News) - Cara Uni Eropa (UE) menangani migrasi adalah kerja sama dan kemitraan, bukan tembok dan larangan, kata Kepala Kebijakan Luar Negeri UE Federica Mogherini kepada pers sebelum pertemuan tingkat tinggi tak resmi pada Jumat (3/2).
Mogherini mengatakan para pemimpin UE akan memperlihatkan kerja sama dan kemitraan lantaran pendekatan Eropa untuk menyelesaikan masalah migrasi, yang berbeda dengan cara Amerika Serikat (AS) di bawah kepemimpinan Presiden Donald Trump.
"Secara pasti, Eropa berbeda ketika sampai pada satu pendekatan tertentu, misalnya migrasi, dan saya kira hari ini kami akan memperlihatkan cara kami adalah kerja sama dan kemitraan. Kami tak percaya pada tembok atau larangan," ujar perempuan pejabat UE tersebut.
Mogherini mengatakan bahwa para pemimpin UE dalam pertemuan tingkat tinggi itu berencana menyepakati satu paket tindakan yang akan membantu Eropa menangani arus migran yang lebih baik dan menyelamatkan nyawa, dalam kemitraan dengan lembaga Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) di Libya.
Pertemuan puncak Malta adalah kesempatan bagi para pemimpin UE untuk membahas masa depan blok itu setelah referendum bangsa Inggris memilih keluar dari UE (Brexit) pada 23 Juni 2016. Acara itu juga baru pertama kali diadakan para pemimpin UE pasca-Donald Trump menjadi Presiden AS sejak 20 Januari 2017.
Sidang di kalangan pimpinan UE kali ini juga dirancang sebagai kesempatan menyiapkan peringatan ke-60 Kesepakatan Roma, yang jatuh pada 25 Maret.
Dalam pertemuan tingkat tinggi UE, sebanyak 28 pemimpin berencana menangani krisis migrasi di tengah peringatan mengenai makin banyak orang yang berusaha mencapai Eropa melalui jalur bagian tengah Laut Tengah dari Libya.
UE tak percaya pada tembok atasi migrasi
4 Februari 2017 04:17 WIB
Federica Mogherini. (federicamogherini.net)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2017
Tags: